Pelajar Boleh Naik ke Candi Borobudur Magelang Tiap Senin, Segini Tiketnya

Pelajar Boleh Naik ke Candi Borobudur Magelang Tiap Senin, Segini Tiketnya

Eko Susanto - detikJateng
Senin, 12 Feb 2024 15:03 WIB
Simulasi pelajar naik ke bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024).
Simulasi pelajar naik ke bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Wisatawan Candi Borobudur dari kalangan pelajar sudah diperbolehkan naik ke struktur bangunan candi mulai pekan depan tiap hari Senin. Tiketnya Rp 50 ribu. Mereka akan dipinjami sandal upanat.

Diketahui, selama ini pengunjung bangunan Candi Borobudur dibatasi 1.200 orang per hari. Jadwal kunjungan naik ke bangunan candi untuk wisatawan domestik dan mancanegara berlaku tiap Selasa sampai Minggu. Sedangkan tiap Senin jadwalnya untuk perawatan, sehingga pengunjung termasuk pelajar hanya bisa sampai pelataran Candi Borobudur.

Mulai Senin (19/2) pekan depan, kunjungan naik ke candi dikhususkan bagi pelajar dengan sistem reservasi terlebih dahulu. Khusus pelajar, tiket masuknya Rp 50 ribu dengan fasilitas didampingi guide dan dipinjami sandal upanat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelajar yang akan naik ke bangunan Candi Borobudur akan melalui rute yang berbeda. Setelah membeli tiket masuk, mereka akan diajak menuju Museum Karmawibhangga atau Museum Borobudur untuk mendapatkan penjelasan mengenai koleksi yang berada di museum tersebut.

Setelah itu, para pelajar diajak menuju lokasi Museum Samudra Raksa untuk dipinjami sandal upanat sesuai ukuran.

ADVERTISEMENT

"Hari ini kami TWC (Taman Wisata Candi) melakukan simulasi untuk menguji kesiapan terhadap rencana dalam waktu dekat ini untuk membuka kunjungan pelajar yang naik ke struktur candi," kata General Manager Unit Borobudur, Jamal Mawardi kepada wartawan di sela acara simulasi di Candi Borobudur, Senin (12/2/2024).

Simulasi ini melibatkan dua sekolah dari kabupaten dan satu dari Kota Magelang. Jamal mengatakan, kunjungan pelajar naik ke bangunan candi ini terlaksana atas kerja sama berbagai pihak seperti Museum dan Cagar Budaya (MCB), TWC dengan Yayasan Dharma Nusa, serta komunitas penyedia sandal upanat.

"Kita ingin uji persis ya, apakah step-stepnya apabila dilakukan pada pengunjung pelajar sesuai apa tidak. Ini kita uji betul dengan menghadirkan pelajar dari kabupaten dan kota," sambung Jamal.

Tiket Rp 50 Ribu, Pelajar Dipinjami Sandal Upanat

Jamal menjelaskan, tiket pelajar seharga Rp 50 ribu itu meliputi fasilitas pemandu dan properti wajib berupa sandal upanat.

"Upanat ini, kalau yang reguler sebagai fasilitas yang bisa dibawa pulang sebagai merchandise, tapi untuk pelajar ini kita pinjami. Jadi naiknya menggunakan upanat, tapi sifatnya fasilitas yang kita pinjami," ujar Jamal.

Dia menambahkan, pembelian tiket kunjungan pelajar naik ke bangunan candi terlebih dahulu reservasi. Reservasi untuk naik ke candi ini mulai dilayani Selasa (13/2) besok secara online. Reservasi ini untuk kunjungan pada Senin (19/2) pekan depan, yang dibatasi 1.200 pelajar per hari.

Sub Koordinator Warisan Dunia Borobudur MCB, Wiwit Kasiyati mengatakan kunjungan khusus pelajar ini merupakan program dari Kemendikbud Ristek khususnya Dirjen Kebudayaan. Setelah kunjungan reguler yang setiap dua bulan sekali bersurat menuju Dirjen Kebudayaan untuk perpanjangan uji coba kunjungan naik struktur untuk wisatawan umum.

"Nah setelah hampir satu tahun karena kemarin dimulai bulan Maret 2023 ya bulan puasa, kemudian ini juga hampir bulan puasa dan sudah kita anggap berhasil. Kemudian, kami berpikiran lagi bahwa ini yang penting sebenarnya kunjungan ke struktur bagi pelajar. Karena pelajar adalah generasi muda nanti sebagai pewaris yang akan melestarikan cagar budaya termasuk Candi Borobudur ini," kata Wiwit.

"Kami kemudian membuat pedoman dan sudah kami sampaikan ke pusat. Kami uji cobakan dahulu, pedoman untuk pelajar naik ke struktur. Awalnya kami bingung ini mau diberikan ruang di mana. Ketika mau kita samakan dengan reguler tidak mungkin karena Pak Jamal tidak bisa membagi 1.200 untuk pengunjung umum dan pelajar. Sehingga ide kami, hari Senin sebenarnya libur untuk pengunjung umum, itu saya usulkan ke pusat dan pusat juga setuju khusus untuk pelajar di hari Senin. Namun kalau tidak ada sekolah yang mengajukan surat tetap akan kita tutup. Jadi hanya khusus pelajar, kalau tidak ada yang bersurat berkunjung tetap kami tutup untuk maintenance," tegasnya.

Salah satu siswa SMPN 2 Dukun, Risna Triastuti mengaku senang sekali bisa ikut dalam simulasi naik bangunan candi.

"Saya senang sekali, baru kali ini naik candi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein menyambut baik dalam rangka implementasi kurikulum merdeka.

"Menghadirkan siswa di Candi Borobudur ini menjadi bagian dari konseptual pelaksanaan kurikulum itu (merdeka) sehingga pembelajaran tidak melalui buku teks. Siswa bisa melihat langsung dan merasakan langsung," katanya.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads