Jelang Ditahbiskan, 500 Calon Bhikkhu Gelar Pradaksina di Candi Borobudur

Jelang Ditahbiskan, 500 Calon Bhikkhu Gelar Pradaksina di Candi Borobudur

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 19 Des 2023 13:34 WIB
Peserta Pabbajja Samanera Sementara melakukan pradaksina di Candi Borobudur, Selasa (19/12/2023).
Peserta Pabbajja Samanera Sementara melakukan pradaksina di Candi Borobudur, Selasa (19/12/2023). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

Sebanyak 500 umat Buddha peserta Pabbajja Samanera Sementara melakukan pradaksina di Candi Borobudur. Peserta Pabbajja Samanera Sementara atau para calon biksu ini berasal dari dalam dan luar negeri.

Pradaksina merupakan salah satu penghormatan tertinggi kepada Sang Buddha. Tata cara pradaksina sendiri berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali sesuai arah jarum jam sambil bermeditasi.

Saat melakukan pradaksina ini, peserta Pabbajja Samanera Sementara maupun umat Buddha lainnya memakai baju serba putih. Nanti, peserta ini akan ditahbiskan kemudian mulai memakai jubah sebagaimana yang dipakai para biksu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini adalah rangkaian yang paling penting sebelum Samanera ditahbiskan. Di sini memberikan penghormatan dengan cara pradaksina. Pradaksina adalah penghormatan mengelilingi candi sebanyak tiga kali dan memberikan hormat kepada sang Buddha yang di atas Candi Borobudur," kata Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara 2023, Fatmawati kepada wartawan di Candi Borobudur, Selasa (19/12/2023).

Dalam Pabbajja Samanera kali ini, kata Fatmawati, kedatangan 300 tamu asing yang berasal dari Thailand, China, Singapura, Malaysia, Vietnam, Laos, Kamboja, Amerika dan Ukraina.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin mempromosikan Candi Agung Borobudur ke dunia internasional di mata tamu-tamu asing. Saya ingin mereka membawa kenangan yang indah dengan acara lampion (Sabtu malam)," ujarnya.

Untuk pentahbisan sendiri, kata Fatmawati, merupakan upacara pengukuhan samanera berlatih melepaskan keduniawian.

Peserta Pabbajja Samanera Sementara melakukan pradaksina di Candi Borobudur, Selasa (19/12/2023).Peserta Pabbajja Samanera Sementara melakukan pradaksina di Candi Borobudur, Selasa (19/12/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng

"Nanti setelah memakai baju naga yang sekarang atau baju putih-putih dengan kain itu disebutnya jubah naga, nanti akan diganti menjadi jubah kuning sama seperti seorang bhikkhu," ujar Fatmawati.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Dirjen Bimas Buddha, Kemenag, Nyoman Suriadarma berharap, apa yang disebut pelatihan Pabbajja Samanera untuk mengenal kehidupan seorang pertapa.

"Bagaimana dia pelatihan itu misal melepas keduniawian. Ini juga satu bentuk pelatihan diri agar ke depan dia paling tidak punya mental yang kuat, moral, jatidiri yang kuat menghadapi kehidupan selanjutnya. Karena namanya pelatihan, nanti setelah kegiatan ini akan kembali pada kehidupan kesehariannya mereka. Yang berumah tangga (kembali), berumah tangga, yang pemuda ya kembali keseharian mereka sebagai pemuda, begitu juga anak-anak," kata Nyoman.

"(Muda tertarik jadi bhikkhu) Sangat boleh, malah kami mengharapkan itu agar banyak lahir, bhikkhu-bhikkhu yang baru untuk membina di Indonesia," pungkasnya.




(aku/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads