6 Candi di Jawa Tengah yang Jarang Diketahui, Tugurejo hingga Selogriyo

6 Candi di Jawa Tengah yang Jarang Diketahui, Tugurejo hingga Selogriyo

Marcella Rika Nathasya - detikJateng
Minggu, 10 Des 2023 18:08 WIB
arca
Candi Sukuh di Karanganyar, Jawa Tengah. (Foto: Wahyu/detikTravel)
Solo -

Jauh dari sorotan ramai wisatawan, sejumlah candi di Jawa Tengah ini mungkin jarang terdengar namanya. Meski begitu, candi-candi ini memancarkan keindahan dan sejarah yang tak terlupakan.

Di antara rerimbunan candi yang tersebar di daerah ini, ada suatu pesona tersendiri yang tersembunyi dari pandangan banyak orang. Memperkenalkan warisan budaya yang tidak hanya memukau secara arsitektural, tetapi juga mengajak kita menyusuri lorong sejarah yang mungkin belum terjamah oleh banyak mata.

Berikut beberapa candi di Jawa Tengah yang yang jarang diketahui wisatawan namun menyimpan sejarah yang memukau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6 Candi di Jawa Tengah yang Jarang Diketahui

1. Candi Sukuh

Mengutip Badan Otorita Borobudur, Candi Sukuh merupakan candi bercorak hindu yang terletak di kabupaten karanganyar, Candi ini terbilang masih sepi yang belum banyak diketahui wisatawan. Candi yang berdiri kokoh diatas tanah seluas kurang lebih 5.500 m persegi ini terdiri atas tiga teras bersusun seperti struktur punden berundak pada tradisi Megalitik, yang mana pada konsep Megalitik halaman yang paling tinggi diyakini sebagai tempat yang paling suci/sakral.

Setiap teras pada Candi Sukuh masing-masing memiliki gapura. Arsitektur Candi Sukuh dinilai memiliki kemiripan dengan Piramida Suku Maya di benua Amerika. Terdapat Lingga dan Yoni yaitu lambang alat kelamin laki laki dan perempuan yang dipercaya sebagai asal mula manusia. Relief Garudeya, Sudamala, dan Dewa Ruci menceritakan tentang kompleksnya hidup manusia.

ADVERTISEMENT

2. Candi Tugurejo

Candi yang jarang orang tau selanjutnya ialah Candi Tugurejo, Di tempat dulunya konon adalah candi perbatasan antara Kerajaan Majapahit dan Pajajaran. Candi Tugurejo Semarang ini terletak pada Kecamatan Tugu, Kelurahan Tugurejo.

Candi Tugurejo memiliki dua gapura atau dua pintu masuk. Dan di samping kanan kiri terdapat relief yang menyimbolkan sosok perempuan dan sosok Brahmana. Di sekitar candi yang paling bawah terdapat ruang yang tampaknya dapat digunakan untuk semedi. Menurut penuturan warga, ada juga orang dari luar wilayah Kecamatan Tugurejo yang melakukan ritual ibadah di candi itu.

3. Candi Gunung Wungkir

Candi Gunung Wukir terletak di Desa Canggal, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Sebagai kompleks candi Hindu, situs ini ditandai oleh keberadaan Yoni dan arca Nandi. Yoni, bersama dengan Lingga yang dulunya ada, melambangkan Dewa Siwa.

Akses ke candi ini melibatkan pendakian bukit di belakang dusun. Tempatnya yang lumayan tinggi dan tersembunyi membuat candi ini masih jarang diketahui oleh banyak orang.

4. Candi Dukuh

Candi Dukuh berlokasi di Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Lokalitas ini umumnya dikenal sebagai Candi Brawijaya, merujuk pada keyakinan bahwa tempat tersebut pernah dikunjungi oleh Sang Raja Majapahit, Prabu Brawijaya.

Ketika ditemukan, hanya sisa-sisa bagian bawah candi yang tersisa, termasuk bagian tubuh dan atap yang tidak lengkap. Dari segi konstruksi, Candi Dukuh mirip dengan Candi Gedong Songo yang dibangun pada abad ke-9.

5. Candi Selogriyo

Berjarak 12 km dari Kota Magelang, Candi Selogriyo memancarkan keindahan alam sekitar dan nuansa religi umat Hindu. Candi yang terletak di Bukit Sukorini, timur Gunung Sumbing. Candi Hindu yang dibangun sekitar abad 9-10 Masehi dan merupakan bagian dari kejayaan Mataram Kuno.

Dengan arsitektur yang khas, dengan bentuknya yang sederhana namun elegan. Letaknya yang terpencil di tengah hijaunya hutan tropis memberikan pengalaman spiritual dan sejarah bagi para pelancong yang mengunjunginya. Selogriyo juga menyajikan pemandangan alam yang memukau, membuatnya menjadi destinasi wisata budaya dan alam yang menarik di Jawa Tengah.

6. Candi Gunung Sari

Candi Gunung Sari terletak di puncak bukit Desa Ngasem, Kelurahan Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Menurut penelitian, Candi Gunung Sari terdiri dari candi utama, bangunan bukan candi utama, serta struktur batu bata dan batu putih.

Tempat ibadah ini diperuntukkan bagi penganut agama Hindu, sebagaimana ditunjukkan oleh penemuan arca Mahakala selama ekskavasi arkeologi. Mahakala dikenal dalam pantheon Hindu sebagai aspek kroda dari Siwa. Candi Gunung Sari diperkirakan dibangun sekitar abad ke-IX Masehi berdasarkan gaya pengarcaan dan motif hias.

Itulah deretan candi di Jawa Tengah yang jarang diketahui oleh banyak orang. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Marcella Rika Nathasya Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads