Tidak hanya Rawa Pening dan kuliner serabi Ngampin, Ambarawa juga punya tempat wisata edukasi yang menarik untuk dikunjungi, Lur. Salah satunya adalah Monumen Palagan Ambarawa.
Monumen ini terletak di lokasi yang sangat strategis, yaitu di Jalan Mgr. Sugiyopranoto, Panjang, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang. Letaknya persis di pertigaan antara Jalan Mgr. Sugiyopranoto dan Jalan Pemuda.
Tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang Monumen Palagan Ambarawa? Yuk, simak informasi lengkap yang detikJateng himpun dari laman resmi Visit Jawa Tengah dan Badan Otorita Borobudur berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa di Balik Pembangunan Monumen Palagan Ambarawa
Monumen Palagan Ambarawa menjadi saksi pertempuran bersejarah antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di bawah pimpinan Kolonel Soedirman dan tentara sekutu di Ambarawa.
Puncak pertempuran ini berlangsung selama empat hari pada 12-15 Desember 1945, dengan tujuan mempertahankan wilayah dari tentara sekutu. Namun, percikan sudah mulai muncul sejak 20 November 1945.
Kemenangan pada tanggal 15 Desember 1945 diakui sebagai Hari Infanteri. Monumen Palagan Ambarawa dibangun sebagai simbol keberanian. Selain itu, monumen ini juga bentuk penghargaan terhadap jasa Letkol Isdiman yang gugur dalam pertempuran.
Melihat Monumen Palagan Ambarawa Lebih Dekat
Monumen Palagan Ambarawa selesai dibangun pada tahun 1974. Presiden Soeharto meresmikannya pada 15 Desember 1974. Tanggal peresmiannya ini bertepatan dengan 19 tahun kemenangan TKR melawan tentara Sekutu.
Monumen ini memiliki tinggi sekitar 5 meter. Desainnya berupa lambang Pancasila dengan latar belakang segi lima. Di bagian depannya terdapat tiga patung tentara pejuang yang memegang senjata. Mereka memegang senapan dan bambu runcing yang merupakan senjata tradisional.
Desain ini menjadi simbol perjuangan bangsa Indonesia. Pengunjung bisa merasakan semangat perjuangan dari tentara Indonesia dengan melihat langsung monumen ini dari dekat.
Monumen Palagan Ambarawa terletak di tepi Jalan Raya Magelang-Semarang. Lokasi yang sangat dekat dengan jalan raya membuatnya sangat mudah terlihat tanpa harus masuk ke area monumen.
Terdapat Bangunan Museum untuk Edukasi
Detikers tidak hanya bisa mengagumi monumen Palagan Ambarawa yang berdiri gagah. Di area yang sama juga terdapat museum. Namanya adalah Museum Isdiman yang bentuk bangunannnya mirip dengan rumah joglo.
Museum ini menjadi tempat penyimpanan berbagai koleksi sejarah, termasuk senjata, kendaraan tempur, pakaian, dan barang lain yang digunakan dalam Pertempuran Ambarawa.
Museum ini menyoroti dua tokoh penting yaitu Letkol Isdiman dan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Pengunjung dapat melihat foto-foto pertempuran dan berbagai peninggalan sejarah seperti bom molotov dan bambu runcing.
Monumen Palagan Ambarawa dan Museum Isdiman adalah lokasi yang tepat untuk berwisata sembari napak tilas sejarah perjuangan TKR. Tertarik untuk berkunjung ke sini, Lur?
(apl/ahr)