Padang rumput hijau muncul di kawasan genangan Waduk Gajah Mungkur (WGM) yang kini mulai mengering. Warga pun berdatangan ke lokasi untuk untuk berburu pemandangan matahari tenggelam (sunset).
Padang rumput di kawasan WGM itu masuk dalam wilayah Desa Tegalharjo, Kecamatan Eromoko. Saat WGM mengering, terdapat jalan yang bisa menghubungkan Tegalharjo dengan Desa Glesungrejo, Kecamatan Baturetno. Jalan itu bisa dilewati sepeda motor.
Kawasan WGM yang mengering di wilayah itu masuk kawasan Tegalharjo dan Glesungrejo. Adapun pembatasnya berupa sungai yang saat kemarau seperti ini masih mengalir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat musim penghujan atau air waduk penuh, kawasan itu tergenangi air, sehingga motor tidak bisa melintas. Pada waktu tertentu ada perahu yang yang beroperasi dan mengangkut sepeda motor yang ingin menyeberang.
Selain berupa padang rumput, kawasan WGM yang mengering itu juga menjadi lahan pertanian jagung dan padi.
detikJateng pun mengunjungi kawasan padang rumput itu dari Desa Glesungrejo. Jaraknya sekitar 1,5 - 2 kilometer dari permukiman.
![]() |
Aksesnya berupa jalan tanah kering, cukup sempit, dan harus melewati dua cekungan. Satu cekungan di antaranya terdapat jembatan sasak untuk menyeberangi aliran sungai.
Sejak pukul 17.00 WIB hingga menjelang matahari terbenam, warga mulai berdatangan ke padang rumput itu untuk berfoto. Ada juga penjual minuman yang berkeliling menggunakan motor.
Salah satu pengunjung, Raihan Nur Sadiva (20) mengaku sudah beberapa kali ke padang rumput WGM.
"Sudah tiga kali ke sini melihat sunset. Kan cuma saat kemarau saja bisanya," kata Raihan.
Sementara itu Kades Glesungrejo, Andi Wirawan mengatakan saat air WGM mengering, sebagian besar lahannya dimanfaatkan untuk pertanian.
"Fenomenanya (padang rumput WGM menyembul) berkisar antara dua sampai tiga bulan. Ya (padang rumput banyak dikunjungi), tapi banyak yang jadi pertanian," kata Andi kepada detikJateng, Jumat (8/9).
(dil/ahr)