Ribuan warga memadati Pantai Ketawang Indah, Purworejo, Jawa Tengah. Mereka ingin menikmati keindahan layang-layang yang dilombakan di tempat tersebut.
Layang-layang tersebut diterbangkan dalam gelaran Festival Layang-layang Purworejo 2023 di Pantai Ketawang Indah. Lomba ini berlangsung selama dua hari, 29 dan 30 Juli 2023.
Ternyata, tidak hanya warga lokal yang hobi layang-layang yang mahal itu. Beberapa klub dari luar negeri juga ikut ambil bagian, seperti Malaysia, Jepang, Swedia dan Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peserta lomba menerbangkan layang-layang dalam beberapa kelas seperti tradisional, dua dimensi, tiga dimensi dan train naga. Tak hanya diterbangkan, layang-layang juga akan dinilai oleh dewan juri yang ahli di bidangnya. Dari masing-masing kelas itu, nantinya akan diambil juara dan akan mendapatkan sertifikat, plakat, serta uang pembinaan.
Salah satu peserta asal Jepara, Muhammad Bagus Maulana (23) harus merogoh dompet yang cukup dalam untuk mengikuti lomba itu. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk membuat layang-layang naga cukup besar.
"Ini saya ikut yang kelas train naga. Panjangnya 140 meter," kata Bagus saat ditemui, Minggu (30/7/2023).
Untuk mengikuti lomba itu dia merancang layang-layang itu selama berbulan-bulan. Meski tidak menyebut jumlah pastinya, dia mengatakan biaya membuat layang-layang mencapai puluhan juta rupiah.
![]() |
"Pembuatannya hampir sepuluh bulan, yang bikin tiga orang. Biayanya tergantung motif, semakin rumit semakin mahal biayanya. Sekitar Rp 10 juta sampai Rp 70 juta rata-rata segitu," tutur Bagus.
Sedangkan untuk menerbangkan layang-layang yang berat itu dia harus membawa rombongan yang jumlahnya mencapai 15 orang.
"Sebelum terbang aja ini beratnya bisa lebih dari 50 kg, kalau pas terbang ya nggak tahu itu sampai berapa. Saya hobi main layang-layang sudah sejak SD, kalau yang train naga baru tiga tahun," katanya.
Peserta lomba lainnya, Yoh Yasuda (33) jauh-jauh datang dari Jepang untuk mengikuti lomba itu. Selain bisa menerbangkan layang-layang yang telah menjadi hobinya, dia bisa bertemu dan berkumpul bersama orang-orang yang memiliki minat yang sama.
Wanita yang mengaku sejak kecil sudah hobi bermain layang-layang itu sendiri ikut menerbangkan layang-layang dua dimensi berbentuk daun.
"Nama saya Yoh, itu artinya Daun. Makanya dalam festival ini saya menerbangkan layang-layang bentuk daun. Senang banget bisa ke sini, bisa ketemu teman-teman lain yang hobinya sama menerbangkan layang-layang. Tahun depan kalau ada mau ke sini lagi,' ucapnya.
(ahr/ahr)