.webp)
Para pengelola jip wisata di lereng Merapi, Sleman, memilih tidak beroperasi pada malam Tahun Baru nanti. Potensi cuaca ekstrem dianggap cukup berisiko bagi mereka untuk beroperasi di malam hari.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Dardiri mengatakan tren wisatawan saat libur Nataru ini cukup menggembirakan. Pada libur Natal lalu tercatat ada 4.000 wisatawan. Ia pun memprediksi wisatawan yang naik jip bakal membeludak pada Tahun Baru 2023.
"Prediksi kalau cuaca bersahabat waktu Tahun Baru bisa 18 ribu wisatawan," kata Dardiri saat dihubungi wartawan, Rabu (28/12/2022).
Cuaca memang sangat menjadi hal krusial bagi jip wisata di lereng Merapi. Sebab, ada rute melewati Kali Kuning dan merupakan sungai yang berhulu di Merapi.
Padahal, spot di Kali Kuning itu jadi salah satu andalan untuk menggaet wisatawan. Namun, saat hujan akan menjadi riskan karena rawan dilewati lahar hujan.
"Karena cuaca tidak bersahabat, akhir-akhir ini (cuaca) ekstrem," ujarnya.
Kendala cuaca juga membuat pengelola jip menghilangkan paket jip saat malam hari pada malam Tahun Baru. Ia pun tak mau mengambil risiko.
"Kita mau menawarkan malam itu juga lava pijar jarang karena kabut, jadi kita tidak ada di malam hari. Kalau tahun lalu ada," bebernya.
Di sisi lain, pada libur Nataru ia menyebut peningkatan didominasi rombongan keluarga. Berbeda dengan libur akhir pekan pada umumnya yang biasanya diserbu oleh wisatawan rombongan.
Pihaknya pun tak menaikkan tarif sewa jip wisata. Masih tetap mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 800 ribu tergantung panjang rute.
"Liburan ini sebelum tanggal 12 Desember kita rapatkan tidak ada kenaikan (tarif) karena BBM sudah naik. Saat ini paket dari Rp 350 ribu sampai Rp 800 ribu tergantung panjang rute. Ada empat paket," bebernya.
(ahr/ams)
