Kegiatan di luar ruangan seperti mendaki gunung tentu perlu persiapan. Apalagi perjalanan yang membutuhkan waktu cukup panjang hingga berhari-hari.
Perbekalan mesti disiapkan sedemikian rupa. Tak jarang saat perjalanan, logistik yang disiapkan berupa makanan kemasan. Perlu diingat kemasan makanan itu bisa menjadi sampah yang mencemari lingkungan.
Pada dasarnya, mendaki gunung tanpa meninggalkan sampah bukanlah hal yang mustahil. Pegiat alam senior Yogyakarta, Wungkal, punya tips-tipsnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan sebelum melakukan kegiatan berbasis alam harus paham dulu jenis sampah. Ada sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah itu harus dipilah.
"Sampah itu kan ada organik dan anorganik. Kita tanamkan dalam pendidikan seperti itu. Kalau organik seperti buah, bungkus tempe dari daun itu tidak masalah, bisa jadi pupuk," kata Wungkal saat dihubungi, Jumat (4/3/2022).
Nah, kalau sampah anorganik itu cerita lain. Harus dibawa turun. Sebab, sampah plastik seperti bungkus mie istan ataupun kaleng tidak mudah untuk terurai.
"Makanan kaleng, botol air mineral, bungkus mie instan sebisa mungkin dibawa turun," ucapnya.
Selain itu, dia menyarankan kepada para pendaki untuk membawa trash bag, yakni plastik besar untuk digunakan sebagai wadah sampah. Termasuk satu wadah khusus untuk keperluan sampah pribadi.
"Bisa bawa semacam botol untuk tempat sampah bekas tisu dan lain sebagainya," ucap Wungkal yang dulunya merupakan Mapala Sanata Dharma itu.
Selain itu, bagi para pendaki juga disarankan mengganti botol air mineral sekali pakai dengan tumbler atau jirigen agar mengurangi sampah botol plastik di gunung.
Diberitakan sebelumnya, foto sampah menumpuk di Gunung Merbabu tepatnya di Pos 2 Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Suwanting ramai dibicarakan di media sosial. Sampah itu diduga ditinggal oleh pendaki.
Foto tersebut diunggah oleh salah satu pendaki bernama Famega Syavira Putri melalui akun Twitter @cyapila pada Kamis (3/3), sekitar 15.11 WIB.
"Halo pendaki, tolong kalau naik gunung bawa kembali sampahmu. Kalau cuma bisa mengotori gunung mendingan diam di rumah aja.
Foto: Gunung Merbabu via Suwanting (Pos 2) 2 Maret 2022," tulisnya memberikan keterangan dalam foto tersebut.
Adapun hingga Jumat (4/3), pukul 13.30 WIB unggahan itu sudah di-retweet oleh 5.294 akun dan disukai oleh 20 ribu pengguna lain.
Saat dihubungi, Famega Syavira Putri mengatakan dia melakukan pendakian di Gunung Merbabu melalui pos pendakian Suwanting pada Selasa (1/2) dan turun, Rabu (2/3). Sampah tersebut ditemukan di pos 2.
"Foto itu di pos 2. Cuman kalau yang kecil-kecil itu ada di sepanjang perjalanan. Di pos 2 itu yang paling banyak numpuk," kata Fame saat dihubungi detikJateng, siang tadi.
Ia mengakui, pendakian di Gunung Merbabu itu baru kali pertama kali dilakukannya. Kemudian, naik dan turun melalui Basecamp Suwanting, Kabupaten Magelang.
(ams/ahr)