Pakar Malaysia Khawatir FIFA Bakal 'Mengamuk' karena Merasa Ditipu FAM

Internasional

Pakar Malaysia Khawatir FIFA Bakal 'Mengamuk' karena Merasa Ditipu FAM

Afif Farhan - detikJateng
Kamis, 20 Nov 2025 15:58 WIB
ZURICH, SWITZERLAND - OCTOBER 13: A FIFA logo next to the entrance during part I of the FIFA Council Meeting 2016 at the FIFA headquarters on October 13, 2016 in Zurich, Switzerland. (Photo by Philipp Schmidli/Getty Images)
Kantor FIFA. Foto: Philipp Schmidli/Getty Images
Solo -

Drama skandal naturalisasi oleh asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) belum selesai. Induk sepakbola dunia (FIFA) berpotensi memberikan hukuman tambahan karena merasa ditipu.

Kekhawatiran itu diungkapkan oleh pakar olahraga Negeri Jiran, Datuk Pekan Ramli. Ia mengaku sudah membaca hasil putusan lengkap FIFA terkait sanksi kepada FAM. Ia menilai sanksi dalam dokumen setebal 64 halaman itu 'mengerikan'.

"Seolah-olah FIFA memiliki sesuatu yang sudah lama ingin diungkapkannya dan hampir mengamuk, 'kalian menipu kami, kalian berkolusi, kalian memberikan pernyataan palsu dan tidak logis'," jelasnya kepada Scoop, dilansir detikSepakbola, Kamis (20/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang lebih memalukan adalah sikap keras kepala, penolakan untuk mengakui kesalahan, dan fakta bahwa tidak ada seorang pun yang berani bertanggung jawab," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, FIFA sudah menghukum FAM sejak akhir September karena skandal naturalisasi. Tujuh pemain naturalisasi di Timnas Malaysia ternyata tidak memiliki keturunan darah Malaysia.

Ketujuh pemain itu sudah berlaga di Kualifikasi Piala Asia 2027. Mereka sudah dihukum larangan bermain selama setahun dan FAM sudah kena denda 350 ribu Swiss Franc atau setara Rp 7,3 miliar.

FAM sudah ajukan banding dan ditolak FIFA (yang kemudian FIFA merilis hasil putusan lengkap). FAM belum mau kalah, bawa kasusnya itu ke Pengadilan Arbitrase Olahraga(CAS).

Datuk Pekan Ramli pun memberi saran, FAM sebaiknya fokus untuk membenahi internalnya sendiri, dan menerima putusan yang disampaikan FIFA. Sebab, jika terus dilawan, FIFA berpotensi memberi hukuman lebih berat.

"FAM harus berani untuk jujur, betapapun menyakitkannya. Mereka harus mengungkapkan siapa yang menyebabkan kekacauan yang memalukan ini," tegasnya.

"Cobalah Anda baca hasil laporan investigasi FIFA itu. Apakah benar-benar ada celah bagi FAM untuk menantang FIFA? Kita lagi berhadapan dengan otoritas sepakbola tertinggi di dunia, yang jauh lebih keras daripada organisasi olahrga lainnya," lanjutnya.

Pekan menambahkan bahwa kepercayaan publik Malaysia kepada FAM tengah tergerus hebat usai skandal tersebut menyeruak ke permukaan.

"Melindungi yang bersalah hanya akan semakin memprovokasi FIFA dan mengundang bencana bagi FAM dan sepakbola Malaysia," tutupnya.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads