Performa PSIS Semarang di ajang Championship 2025/2026 masih menjadi sorotan. Hingga pekan keenam, tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu belum juga mampu meraih kemenangan.
Kondisi itu membuat mereka masih terpuruk di dasar klasemen sementara dengan hanya mengoleksi satu poin. Bahkan tren negatif PSIS berlanjut setelah takluk telak 0-5 dari PSS Sleman pada pekan keenam di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (19/10/2025) lalu.
Kekalahan itu menjadi yang kelima bagi PSIS musim ini, setelah sebelumnya juga kalah dari Persiku Kudus, Persipura Jayapura, Persiba Balikpapan, dan Barito Putera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gol Cepat PSS Jadi Petaka bagi PSIS |
Situasi ini memunculkan keprihatinan di kalangan pecinta PSIS. Kekhawatiran bahwa tim kebanggaan Kota Semarang itu bisa terjerumus ke kasta ketiga semakin menguat jika kondisi tak segera dibenahi.
Salah satu sosok yang angkat bicara adalah Subangkit, pelatih yang pernah membawa PSIS promosi ke Liga 1 pada 2017. Ia berharap seluruh elemen klub dapat menurunkan ego masing-masing dan bersatu demi menyelamatkan tim.
"Saya prihatin mendengar kondisi PSIS saat ini. Saya tidak mau bicara teknis karena itu ranah pelatih, tapi yang penting sekarang manajemen dan suporter harus duduk bersama mencari jalan keluar," ujar Subangkit dalam keterangan yang diterima detikJateng, pada Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, dukungan suporter di stadion sangat dibutuhkan untuk mengembalikan semangat pemain. Selain itu, koordinasi yang baik antara manajemen dan pihak-pihak terkait akan membuka peluang perbaikan, termasuk dalam hal perekrutan pemain baru.
"Setelah duduk bersama, tentu bisa diambil solusi, misalnya dengan merekrut pemain sesuai kebutuhan tim. Tapi itu semua juga butuh dukungan dana dan komitmen bersama," lanjutnya.
Subangkit menegaskan, masih ada waktu bagi PSIS untuk bangkit, asalkan seluruh pihak bersatu dan fokus memperbaiki kondisi tim.
"Dengan stadion megah seperti Jatidiri, rasanya tidak lucu kalau PSIS sampai bermain di Liga 3," tegasnya.
(aap/apl)