Janji Wali Kota Agustina Turun Tangan Benahi PSIS

Round-Up

Janji Wali Kota Agustina Turun Tangan Benahi PSIS

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 20 Mei 2025 07:00 WIB
Suporter PSIS, Panser Biru dan Snex Mania, menggelar aksi damai di depan kantor Balai Kota Semarang, Minggu (18/5/2025) malam.
Suporter PSIS, Panser Biru dan Snex Mania, menggelar aksi damai di depan kantor Balai Kota Semarang, Minggu (18/5/2025) malam. Foto: Prihatnomo/detikJateng
Semarang -

PSIS akhirnya tersingkir dari kompetisi Liga 1 setelah dikalahkan PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat 9 Mei lalu. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, berjanji akan ikut membenahi klub bola kebanggaan Wong Semarang yang terdegradasi ke Liga 2 itu.

Agustina mengatakan, reaksi keras para suporter atas terdegradasinya PSIS ke Liga 2 sejatinya merupakan bukti rasa cinta mereka terhadap sepakbola di Semarang.

"Betul, itu (aksi suporter) adalah bukti rasa cintanya PSIS kepada sepakbola Kota Semarang," kata Agustina di Balai Kota Semarang, Kecamatan Semarang Tengah, Senin (19/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agustina menyatakan bahwa Pemerintah Kota Semarang tidak bisa tinggal diam melihat kondisi PSIS saat ini. Dia mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang, KONI, serta pihak terkait untuk mencari solusi.

"Kita akan rembukan nih sama Pak Kadis (kepala dinas), sama teman-teman KONI, bagaimana caranya kita pemerintah kota bisa ikut serta membantu supaya olahraga yang khusus sepakbola ini bisa mencapai titik prestasi yang diharapkan oleh suporter. Mungkin yang selama ini kurang," ujar Agustina, kemarin.

ADVERTISEMENT

Menurut Agustina, momen perubahan anggaran dan pembahasan APBD 2026 saat ini bisa menjadi peluang untuk menempatkan olahraga, khususnya sepakbola, sebagai program prioritas.

"Ini pas proses perubahan anggaran, pas proses mau pembahasan 2026. Apa sih intervensi yang bisa dilakukan," ucap dia.

Tidak hanya soal dana, Pemkot Semarang juga ingin memberikan dukungan melalui gerakan bersama dari berbagai sektor.

"Jika itu memungkinkan (cari donatur) kita akan lakukan. Tetapi karena PSIS ini PT, nanti biar bagian hukum dan inspektorat yang mempelajari, kira-kira apa yang bisa dilakukan," kata Agustina.

"Terutama mungkin dalam kaitannya dengan mencapai prestasi dan menyiapkan atlet-atlet yang mungkin," sambung dia.

Agustina menjelaskan, membangun klub berprestasi membutuhkan waktu. Juga diperlukan pembinaan jangka panjang dari usia dini agar Kota Semarang bisa mencetak pesepakbola andalan.

"Nggak bisa tiba-tiba ada atlet atau pemain sepak bola hebat tanpa latihan. Maka ini PR. Saya kira nggak hanya Kota Semarang yang punya PR itu. Indonesia punya PR seperti itu. Kita akan berupaya lah," kata Agustina.

PSIS Pamit dari Liga 1

Peluang PSIS untuk merumput di kasta tertinggi kompetisi sepakbola mulai habis saat klub itu kalah melawan PSS di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (9/5) malam. PSIS dipermalukan di kandang dengan skor 1-2. PSIS dan PSS sama-sama penghuni papan bawah klasemen Liga 1.

Peluang PSIS benar-benar tertutup saat di pertandingan lain, Semen Padang berhasil menahan imbang Persebaya. PSIS pun tidak memiliki peluang untuk keluar dari zona degradasi.

Performa PSIS musim ini memang buruk. Sempat mengesankan musim lalu, penampilan tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar justru merosot tajam pada musim ini. PSIS tak hanya sulit menang pada laga tandang, namun mereka juga gagal menang di kandang.

Hingga pekan 32, PSIS hanya mampu mengemas 6 kemenangan, 7 hasil imbang dan 19 kali menelan kekalahan. Isu keterlambatan gaji juga menjadi faktor anjloknya penampilan PSIS pada putaran kedua musim ini.

Kapten tim PSIS, Septian David Maulana, mewakili pemain meminta maaf atas rangkaian hasil negatif yang diraih musim ini.

"Kami meminta maaf musim ini belum bisa memberikan yang terbaik buat PSIS," kata David dalam keterangannya, Minggu (11/5/2025).

Kepada detikJateng, David mengaku sedih gagal menghindarkan timnya dari jurang degradasi. Bahkan, ia terlihat emosional usai kalah dari PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang pada pekan 32 lalu.

Suporter Tuntut Manajemen Out

Merayakan hari lahir PSIS yang ke-93, dua kelompok suporter yakni Panser Biru dan Snex menggelar aksi damai di depan kantor Balai Kota Semarang. Aksi yang dimulai pukul 19.32 WIB, Minggu (18/5), itu dibuka dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan orasi.

Dalam aksi itu ada spanduk bertulis "Yoyok Out!", "Kami bukan penjilat, kami hanya penikmat sepak bola Semarang", "Meh nganti kapan betah isin Yok?, yoyok out!," yang dipasang di pagar Balai Kota.

Dedengkot suporter Panser Biru, Kepareng Wareng, mengatakan acara ini digelar untuk merayakan ulang tahun tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu.

"Ini kan anniversary PSIS, karena manajemen nggak bikin acara apa-apa, sebagai bentuk keprihatinan kita ya kita bikin acara kecil-kecilan seperti ini," kata dedengkot suporter Panser Biru, Kepareng Wareng, Minggu (18/5/2025) malam.

Dia menegaskan bahwa suporter sudah ikhlas jika PSIS turun kasta musim ini.

"Tapi kami menuntut manajemen out, minimal Yoyok sahamnya nggak mayoritas seperti sekarang. Kalau bisa dijual semua biar kita di Liga 2 itu cuma satu tahun dengan manajemen baru dan bersih," ucapnya.




(dil/dil)


Hide Ads