.webp)
Timnas Indonesia akan meladeni Bahrain dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Main di kandang sendiri, Garuda justru tidak dijagokan.
Dilansir detikSepakbola, Senin (24/3/2025) Timnas diprediksi bakal sulit meraih kemenangan meski main di kandang. Matchday kedelapan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C antara Indonesia vs Bahrain akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3) besok, kick off pukul 20.45 WIB.
Saat ini Indonesia dan Bahrain bersaing ketat di klasemen Grup C. Indonesia berada di urutan keempat dengan 6 poin, Bahrain di tempat kelima dengan sama-sama mengumpulkan 6 poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua tim datang ke Stadion Gelora Bung Karno dengan hasil buruk. Indonesia kalah 1-5 dari Australia pekan lalu, sementara Bahrain di waktu bersamaan takluk 0-2 di tangan Jepang.
Sementara dalam pertemuan pertama Indonesia dan Bahrain pada Oktober 2024 berakhir imbang 2-2. Kemenangan di depan mata Merah-Putih musnah usai gol detik-detik akhir Mohamed Marhoon.
Saat itu, Timnas Indonesia memainkan strategi serangan balik. Kala itu Garuda dilatih Shin Tae-yong bermain efektif dengan melepaskan 5 tembakan, semuanya mengarah ke gawang.
Tetapi, pola permainan Indonesia berubah di tangan pelatih anyar Patrick Kluivert. Juru taktik Belanda ini mencoba memainkan permainan terbuka dan menyerang saat menghadapi Australia.
Apesnya, taktik Kluivert justru menjadi bumerang. Meski menguasai statistik pertandingan, Indonesia justru kebobolan lima gol dari Australia yang bermain disiplin dan mengandalkan serangan balik cepat.
Jika Kluivert akan menerapkan pola permainan yang sama saat menghadapi Bahrain, Indonesia diprediksi kecolongan gol serangan balik lawan. Selama ini Bahrain dikenal jitu dalam hal serangan balik, seperti yang dilakukan saat dua kali menghadapi Australia.
Seperti prediksi yang diungkap oleh akun Instagram @_football.predictions. Akun yang kerap memberikan prediksi pertandingan menjagokan Bahrain menang 2-1 atas Indonesia. Menurutnya tim tamu akan mengandalkan serangan balik, sekaligus meredam lini serang Garuda di sepertiga akhir lapangan.
"Ketergantungan Kluivert terhadap penguasaan bola bagi Indonesia, tim yang sebelumnya memainkan serangan balik, meninggalkan banyak ruang di belakang karena lini pertahanan mereka kesulitan dengan perubahan taktik yang mendadak," tulis akun @_football.predictions.
"Bahrain, yang sangat baik dalam serangan balik, memanfaatkan hal ini dengan kecepatan, mencetak dua gol, sementara Indonesia hanya menghasilkan satu gol dengan sepertiga ruang akhir yang terbatas," akun dengan pengikut hampir mencapai 29 ribu followers ini mengungkapkan.
(apl/ahr)
