PSS Sleman Berkandang di Manahan Solo Sampai Maret 2025

PSS Sleman Berkandang di Manahan Solo Sampai Maret 2025

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 14 Agu 2024 16:44 WIB
Wali Kota Solo Teguh Prakosa seusai beraudiensi dengan PSS Sleman, Persis Solo, Panpel Manahan, dan Polresta Solo di Balai Kota Solo, Rabu (14/8/2024).
Wali Kota Solo Teguh Prakosa seusai beraudiensi dengan PSS Sleman, Persis Solo, Panpel Manahan, dan Polresta Solo di Balai Kota Solo, Rabu (14/8/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo - PSS Sleman akan berkandang di Stadion Manahan Solo saat melakoni laga kandang Liga 1 2024/2025 hingga Maret 2025. Hal ini karena Stadion Maguwoharjo Sleman yang selama ini menjadi kandang Super Elang Jawa masih dalam tahap renovasi. Terkait hal itu, Pemkot Solo pun telah memberikan izin.

Hari ini pihak manajemen dan suporter PSS Sleman beraudiensi dengan Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Panpel Stadion Manahan Ginda Ferachtriawan, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi, serta manajemen dan suporter Persis Solo di Balai Kota Solo.

Manajer PSS Leonard Tupamahu menyebut skuadnya akan bermarkas di Stadion Manahan sampai Maret 2025.

"Mungkin rencananya sampai Februari atau Maret (2025), kira-kiranya seperti itu," kata Leo kepada wartawan di usai audiensi Balai Kota Solo, Rabu (14/8/2024).

Dia juga membeberkan alasan kembali memilih Manahan sebagai home sementara. salah satunya karena jarak dan kualitas lapangan yang cukup baik.

"Yang pasti jaraknya, lapangan juga sesuai standar, dan hubungan baik antara suporter Sleman dan Solo, itu pertimbangan dari manajemen. Dari sisi pemain juga senang main di Solo karena kualitas lapangan baik, dan bisa dihadiri oleh suporter kita yang lumayan banyak. Jadi sangat ideal bagi PSS berkandang di Solo," tutur dia.

Usai audiensi, Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan Pemkot Solo mengizinkan PSS Sleman bermarkas di Stadion Manahan. Sebab, suporter PSS Sleman dinilai menunjukkan tren positif saat bermarkas di Solo musim lalu.

"Kemarin suporter Sleman yang tadinya ketangkap 40 orang (gara-gara minuman keras, turun) jadi 16 orang, yang terakhir 1 orang, berarti kan ada perbaikan. Bahwa Sleman periode 2023/2024 ada kejadian seperti itu dan ada evaluasi," kata Teguh.

Teguh mengatakan, Solo sebagai sport city harus ramah kepada semua tim dan cabang olahraga apapun. Kericuhan suporter juga harus dihindari.

Teguh juga meminta agar PSS Sleman dan suporternya menganggap Stadion Manahan Solo seperti rumah mereka sendiri dengan menjaga kondusifitas serta menaati aturan. Seperti diketahui, Indonesia masih terkena sanksi FIFA setelah Tragedi Kanjuruhan.

"Saya yakin kekhawatiran kita tidak boleh stagnan. Khawatir boleh tetapi Liga tetap harus jalan. Apapun dari risikonya ini bagian dari pembelajaran semua. Kalau sudah 3 laga jadi home kasusnya sama apalagi meningkat, diberhentikan saja," ujar Teguh.

Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes, Iwan Saktiadi, menambahkan sikap suporter PSS Sleman sudah cukup bagus saat berkandang di Solo pada tahun lalu dan diharapkan bisa terus ditingkatkan. Pihaknya juga akan memfasilitasi saat PSS berlaga di Solo melawan Persik Kediri pada Senin (19/8) mendatang.

"Kita memfasilitasi, apalagi suporter Persis juga welcome. Kita minta mereka juga menjaga di sini, karena sampai Maret atau Mei di sini jadi homenya mereka juga," kata Iwan.

Mengenai oknum suporter yang membawa atau dalam pengaruh minuman keras di area stadion, Iwan mengatakan, razia akan tetap dilakukan. Kepolisian juga akan mengawal mobilitas suporter.

"Ya mereka (korlap suporter PSS Sleman) memahami. Artinya ada beberapa bagian dari mereka yang seperti itu, kami sampaikan permohonan maaf kami karena itu untuk ketertiban jalannya laga. Karena pengaruh miras itu sangat rawan," ucapnya.




(dil/dil)


Hide Ads