PSIS Semarang harus kembali menjadi tim musafir, setelah kandang mereka yakni Stadion Jatidiri Semarang akan direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai Februari 2024. Proses renovasi diprediksi memakan waktu hingga Oktober 2024.
Kondisi ini membuat pecinta PSIS kecewa. Banyak yang meminta agar proses renovasi dilakukan setelah Liga 1 2023/2024 rampung.
Sebab PSIS selalu tampil solid jika bermain di Stadion Jatidiri musim ini. Sejauh ini, Tim Mahesa Jenar telah mencatatkan 9 kemenangan di kandang. Di sisi lain, PSIS juga masih menyisakan sisa lima laga kandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kecewa mas, tren PSIS lagi bagus tapi harus pindah tempat," kata Gibson, salah satu pengurus Panser Biru kepada detikJateng, Sabtu (17/2/2024).
Hal yang sama juga diungkapkan Doni, dedengkot suporter PSIS, Extreme Boys, yang tentunya akan lebih banyak pengeluaran jika bermain di luar Semarang.
"Sangat merugikan bagi kami supoter pecinta PSIS, pengeluaran tentunya akan membengkak, yang pasti main kandang terasa tandang," ucapnya.
"Cukup disayangkan apalagi PSIS saat ini sedang bagus-bagusnya, bersaing di empat besar," imbuhnya.
Sementara menanggapi situasi ini, CEO PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan akan segera mencari stadion pengganti untuk menghadapi sisa laga musim ini.
"Kami minta maaf karena kami tidak bisa melanjutkan sisa kompetisi di Stadion Jatidiri. Walaupun situasi seperti ini cukup sulit, kami akan tetap fight di sisa kompetisi dan panpel PSIS saat ini masih cari alternatif beberapa stadion di Jawa Tengah seperti di Magelang dan Solo. Nanti akan diinformasikan secepatnya," kata Yoyok Sukawi dalam keterangan yang diterima detikJateng, Sabtu (17/2/2024).
Panpel PSIS sendiri mulai bergerak mencari alternatif stadion lain yang akan digunakan menghadapi pertandingan sisa di Liga 1 2023/24. Beberapa nama alternatif stadion seperti Stadion Moch Soebroto Magelang dan Stadion Manahan Solo disiapkan untuk menjadi home base pengganti hingga akhir musim ini.
(apu/apu)