PSIS Semarang mengirimkan surat banding ke Komite Banding PSSI hari ini. CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menuturkan pihaknya telah mengurus banding setelah Komite Disiplin PSSI menjatuhi hukuman larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim.
"Semua prosedur telah kami lakukan setelah kami menerima hukuman dari Komdis PSSI terkait larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim," kata Yoyok Sukawi dalam keterangan yang diterima detikJateng, Selasa (12/12/2023).
"Setelah kami mengirim surat banding pekan lalu, akhirnya berkas untuk memohon banding lengkap beserta memori banding PSIS. Selasa pagi ini secara resmi kami kirim ke Komite Banding. Banding ini memohon keringanan hukuman untuk PSIS," lanjutnya.
Yoyok Sukawi juga memohon doa kepada segenap suporter dan penonton PSIS untuk turut mendoakan supaya banding terkait hukuman larangan menggelar pertandingan dengan penonton dapat dikabulkan oleh Komite Banding PSSI.
![]() |
"Saya beserta tim legal PSIS terus kawal dari awal di Jakarta, mohon doanya teman-teman semoga perjuangan kita diberi kemudahan dan keberhasilan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, sanksi tersebut diberikan usai terjadi kericuhan suporter yang mewarnai laga PSIS melawan PSS Sleman pada pekan 21 Liga 1 di stadion Jatidiri Semarang. Tak hanya sanksi, PSIS juga dikenai denda Rp 25 juta.
Saat itu beberapa oknum suporter Semarang dan suporter Sleman terlibat saling lempar di tribun atas barat-utara. Tak berselang lama, beberapa suporter di tribun utara turun ke lapangan.
Imbasnya, laga yang menyisakan waktu kurang dari lima menit itu dihentikan oleh wasit. Adapun pertandingan dimenangkan oleh PSIS dengan skor 1-0 lewat gol Carlos Fortes dari titik putih.
(dil/apl)