Laga Tanpa Penonton Lagi, Snex Sesalkan Sanksi Berat yang Diterima PSIS

Laga Tanpa Penonton Lagi, Snex Sesalkan Sanksi Berat yang Diterima PSIS

Prihatnomo - detikJateng
Kamis, 07 Des 2023 21:59 WIB
Kehadiran para santri dari berbagai ponpes di Kota Semarang yang turut mendukung PSIS di Liga 1 2023/2024.
Kehadiran para santri dari berbagai ponpes di Kota Semarang yang turut mendukung PSIS Semarang di Liga 1 2023/2024. Foto: Dok Prihatnomo
Semarang -

Nasib apes dialami PSIS Semarang. Imbas kericuhan suporter pada pekan ke-21 Liga 1 2023/2024, PSIS Semarang mendapat sanksi cukup berat oleh Komite Disiplin PSSI yakni menggelar pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim ditambah denda Rp 25.000.000.

Keputusan berat yang diterima PSIS Semarang mendapat komentar beragam dari para fans tim Mahesa Jenar.

"Dengan adanya sanksi itu sungguh disayangkan. Kurang adil, misal suporter lawan tidak datang tidak akan terjadi seperti ini (sanksi)," kata Aris salah satu fans PSIS kepada detikJateng, Kamis (7/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal PSIS lagi top performa dan butuh dukungan dari para suporter," imbuhnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Alif, salah satu pecinta PSIS yang juga kecewa dengan sanksi yang diberikan kepada PSIS.

ADVERTISEMENT

"Tentu kecewa sekali dengan adanya sanksi ini, padahal PSIS lagi bagus-bagusnya," terangnya.

"Ya sepak bola bukan cuma milik kelompok suporter saja. Masyarakat lainnya seperti anak-anak bahkan ibu-ibu juga datang ke stadion menonton dan mendukung PSIS, mereka datang karena memang ingin melihat hiburan sepak bola," paparnya.

Keduanya juga berharap, ini menjadi pelajaran berharga agar ke depan tidak terulang lagi.

"Harus belajar dewasa, mau sampai kapan seperti itu, kalah menang tetap didukung, semoga nggak ada lagi rusuh-rusuh lagi lah. Kalau sudah gini yang rugi semuanya," jelas Aris.

Terpisah, kelompok suporter PSIS, SNEX juga turut menyesalkan dan menyebut sanksi yang diberikan tidak adil. Hal itu disampaikan lewat akun instagramnya @officialsnex2005.

Dalam kesempatan itu, Snex juga membeberkan faktor-faktor permasalahan yang menimbulkan kericuhan jelang akhir laga.

"Pertam dibukanya tiket online yang membuat suporter tim tamu bisa membeli, dan adanya akses untuk away ke Semarang. Seharusnya pihak Liga harus mengevaluasi terkait tiket online tsb, supaya tidak adanya suporter tim tamu yang mudah beli padahal sudah jelas peraturan PSSI yang melarang tim tamu hadir," tulisnya di akun instagram @officialsnex2005 yang dikutip detikJateng, Kamis (7/12/2023).

Kedua, bahwa hubungan antara suporter PSS Sleman (Bcs) dengan suporter Semarang khususnya (Snex) belum sepenuhnya baik. Tetapi ada pihak-pihak yang memberikan akses untuk datang ke Semarang sebanyak itu sehingga potensi kericuhan tetap ada karena psikologis suporter.

Ketiga, kronologi kejadian, suporter tim tamu (Bcs) dari arah barat selatan nekat membuat kerusuhan mengarah ke tribun utara (Snex) sehingga terjadinya bentrok.

Meski begitu, Snex berharap dari kejadian ini agar tidak saling menyalahkan dan intropeksi diri.

PSIS Semarang sendiri berencana melakukan banding karena menganggap hukuman tersebut tidak adil.

"Kami akan mengajukan banding karena di dalam surat juga disebutkan bahwa kami dapat banding. Semoga masih ada titik cerah bagi kami untuk mendapatkan keadilan," pungkas CEO PSIS, Yoyok Sukawi.




(cln/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads