Ada yang spesial dalam penyelenggaraan final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan, Solo. Para tamu VIP akan disambut dengan kelompok musik tradisional siteran di lobi Stadion Manahan.
Perebutan peringkat 3 Piala Dunia U-17 saat ini tengah digelar di Stadion Manahan, Kota Solo, Jumat (1/12/2023). Sementara final Piala Dunia U-17 akan digelar Sabtu (2/12/2023) esok.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo, Rini Kusumandari mengatakan, untuk pertandingan malam ini dan besok akan ada gamelan siteran yang digelar di lobi pintu VIP Stadion Manahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk hari ini sama besok itu ada siteran untuk di lobi VIP," kata Rini saat dihubungi detikJateng, Jumat (1/12/2023).
Rombongan tamu VIP nantinya dapat mendengarkan alunan musik khas Jawa yang dibawakan sinden dan pemain siter, yaitu salah satu alat musik tradisional Indonesia.
"Tapi hanya instrumental gitu lah, gendhing-gendhing Jawa gitu untuk mengesankan Jawa Tengah, Solo," tutur Rini.
Ia mengatakan, penampilan siteran tersebut diadakan untuk meramaikan rangkaian pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan yang sudah akan berakhir.
"Untuk final, kejuaraan internasional itu kan kapan terulang kembali, kita juga belum tahu ya. Ini kesempatan orang untuk bisa melihat, sekaligus mempromosikan Stadion Manahan," imbuhnya.
Penampilan kesenian siteran sendiri diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo. Pamong Budaya Ahli Muda, Disbudpar Kota Solo, Heri mengatakan, penampilan siteran diadakan untuk merepresentasikan budaya lokal Kota Solo kepada tamu-tamu VIP.
"Setahu saya baru ini diadakan itu, untuk menyambut. Jadi tamu VIP sebelum naik ke tribun dijamu makan disitu sama kesenian siteran ini," tutur Heri saat dihubungi detikJateng.
Dengan diadakannya pertandingan Piala Dunia U-17 di Kota Solo, Dispora bersama Disbudpar Kota Solo ingin turut mengenalkan seni tradisi kepada para tamu-tamu VIP.
Heri pun berharap, ke depannya seni tradisi lokal Kota Solo bisa terus dikenal masyarakat secara lebih luas, dan bisa terus dihadirkan di berbagai event yang digelar di Kota Solo.
"Kalau bisa event-event apapun itu, bisa ditampilkan kesenian-kesenian tradisional, bukan hanya siteran, mungkin yang lainnya. Entah itu tari, siteran, karawitan, wayang," pungkas Heri.
(ahr/aku)