Dari potongan video yang diterima detikJateng, suporter yang merangsek ke lapangan itu dari tribun timur dan utara. Peristiwa itu terjadi setelah tim Persibangga menyamakan skor melalui titik putih pada pertengahan babak kedua.
Salah satu penonton di tribun selatan, Diki (26) mengatakan awalnya suporter yang menerobos ke lapangan berasal dari tribun timur. Suporter tersebut langsung merusak papan spanduk yang dipasang di pinggir lapangan.
"Jadi awalnya itu setelah Persibangga cetak gol dari penalti, skor jadi 1-1. Terus suporter dari tribun timur langsung masuk lapangan dan merusak spanduk. Terus ada juga yang narik jala gawang," kata Diki kepada detikJateng, Rabu (22/11/2023).
Begitu terjadi kericuhan, pemain dari kedua kesebelasan langsung menepi ke bangku cadangan. Selang beberapa waktu setelah kericuhan itu sempat mereda, pemain dari kedua tim kembali ke tengah lapangan.
"Saya kira mau dilanjutkan lagi pertandingannya. Tetapi malah langsung salaman dan pertandingan tidak dilanjutkan lagi," ujar Diki.
Melihat hal itu, suporter yang berada di tribun utara langsung menjebol pagar pembatas. Kericuhan pun terjadi untuk kedua kalinya.
"Yang kedua dari arah tribun utara. Itu dijebol pagarnya. Langsung suporter ngamuk. Sempat nyalain flare juga. Saya lihat kayak ada yang mau bakar spanduk tapi nggak jadi," ucap Diki.
Dengan adanya kericuhan susulan itu, kedua kesebelasan langsung menuju ke ruang ganti. Menurut Diki, suporter hanya merusak sebagian fasilitas yang ada di stadion dan tidak terjadi aksi pukul.
Informasi yang dihimpun detikJateng, kericuhan itu diduga karena sebagian suporter merasa kecewa dari rentetan hasil buruk yang dilakoni tim Persibas Banyumas.
Diketahui, dalam kompetisi Liga 3 Jawa Tengah Grup E yang sudah berlangsung, Persibas Banyumas tidak sekali pun memperoleh kemenangan, sehingga gagal lolos dari fase grup.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan menjelaskan dalam kericuhan itu tersebut tidak ada suporter yang diamankan.
"Suporter tidak ada yang diamankan," kata Andryansyah saat dihubungi detikJateng via telepon.
Tanggapan Ketum Persibas Banyumas
Ketua Umum Persibas Banyumas, Sutarno mengatakan ketidakpuasan pendukung ataupun suporter merupakan sesuatu hal yang wajar.
"Karena kecintaannya saking berlebihan itu sampai merusak. Tapi kerusakan kecil itu lah. Yang rusak itu kan hanya bench pemain, paling-paling tidak sampai Rp 1 juta. Memang situasinya bisa terpengaruh media sosial," kata Sutarno saat dihubungi detikJateng, Rabu (22/11/2023) malam.
Menurutnya, pertandingan sore tadi juga melibatkan penjagaan dari pihak kepolisian.
"Dari sisi keamanan Polri sudah sangat bagus. Mengerahkan hampir 1 batalion, itu 200 lebih. Lalu steward sekitar 30 orang. Kita kepanitiaan se Jawa Tengah informasinya paling bagus keamanannya. Alhamdulillah tidak ada korban baik dari suporter, pihak keamanan, dan panitia," ucap Sutarno.
Sutarno juga meminta maaf kepada suporter yang merasa kecewa karena Persibas belum pernah menang pertandingan. Meski begitu, ia mengaku tidak mudah membangun sebuah tim sepakbola.
"Saya mengapresiasi penonton, kecintaan terhadap timnya itu. Ini PR untuk saya dan Pemkab. Sepanjang sejarah ini terburuk, suporter sampai merusak fasilitas stadion. Saya juga mohon maaf kepada anak-anak saya. Mohon pengertiannya, membangun sepakbola tidak mudah dan perlu anggaran besar. Kita anggarannya mandiri," pungkasnya.
(dil/ahr)