Fasilitas toilet di Stadion Manahan Solo sebagai penunjang gelaran Piala Dunia U-17 dikeluhkan oleh penonton. Salah satunya adalah dari suporter asal Kanada.
Penonton Piala Dunia U-17 itu menilai, fasilitas berupa toilet tersebut kurang memadai. Seperti kondisnya yang kurang bersih dan tidak dilengkapi dengan adanya tisu.
Hal itu sebagaimana disampaikan salah seorang suporter asal Kanada, Grinder.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stadionnya oke, tapi masalahnya adalah kamar mandinya tidak terlalu bersih, juga tidak ada tisu toilet," ungkapnya kepada detikJateng, saat usai menonton pertandingan, Senin (13/11/2023).
Tak hanya tidak memiliki tisu toilet, Grinder juga menyebut jika air di kamar mandi yang didatanginya bahkan mati. Grinder pun menyarankan para pengelola maupun petugas kebersihan untuk lebih memperhatikan ketersediaan air dan tisu toilet di kamar mandi di Stadion Manahan.
"Tidak ada air, tidak ada tisu toilet di kamar mandi. Kami butuh air untuk mencuci tangan," ucapnya.
Ia mengatakan, selama lima hari menyambangi Kota Solo, baru kali ini ia menemui masalah dengan kamar mandi yang ditemuinya.
"Kita sudah lima hari di sini, toilet yang kita temui selalu bersih. Kini sudah 2 pertandingan, cukup itu saja, besok kita ke Surabaya," tutur Grinder, yang kemudian diiyakan teman-teman satu negaranya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh rekan Grinder yang enggan menyebutkan namanya. Menurutnya, kondisi toilet di Stadion Manahan memang kotor.
"Kamar mandinya kotor, airnya mati. Kita jadi tidak bisa mencuci tangan," ucap perempuan yang turut bersama Grinder.
(apl/apl)