Ada sinyal bahwa tiga pemain yang ikut Pemusatan Latihan (TC) di Jerman bakal terpilih masuk ke skuad Timnas Indonesia U-17. Mereka ialah Welber Jardim, Amar Rayhan Brkic, dan Chow-Yun Damanik.
Dilansir detikSepakbola, tiga pemain diaspora itu disertakan pelatih Bima Sakti untuk dilihat kemampuannya dan juga terlibat sejumlah laga uji coba. Welber adalah pemain muda Sao Paulo, Amar Rayhan pemain Hoffenheim, dan FC Chow-Yun bermain di Lausanne-Sport.
Menurut informasi yang diperoleh Ketum PSSI Erick Thohir, ketiganya punya peluang untuk masuk Timnas U-17 untuk Piala Dunia U-17.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah kan kemarin saya melihat yang namanya, siapapun yang mau membangun Merah Putih, apakah diaspora, yang lahir di Indonesia adalah suatu kebanggaan. Kemarin sudah ada Welber dan juga ada satu pemain lagi dari Jerman, Hoffenheim, Amar, sepertinya dia masuk skuad dan tim. Untuk Chow Damanik, sedang kami usahakan," kata Erick Thohir kepada wartawan, dikutip dari detikSepakbola.
"Tetap nggak ada membeda-bedakan, mau diaspora, pemain Indonesia, Yang penting Merah-Putihnya, mau bela negara. Kemarin saya sudah bertemu dengan para pemain dan ofisial," sambung Erick.
Diketahui, Timnas U-17 menjalani TC di Jerman selama sebulan lebih sejak 18 September. Mereka meninggalkan Jerman sejak Senin (23/10). Setiba di Indonesia, Erick Thohir menemui para pemain Timnas U-17.
"Ada tiga pesan yang sampaikan ke mereka bahwa disiplin dalam bermain. Mereka sudah latihan formasi yang saya rasa usia 17 tahun kadang kadang menerapkan formasinya kurang disiplin. Kedua, bagaimana komunikasi di lapangan. Mereka harus banyak bicara di lapangan, saling mendukung," ucap Erick.
"Ketiga sepakbola itu membuat gol. Percuma menyerang 10 kali tapi nggak gol-gol, ada yang nyerang tiga kali tapi gol. Mereka ingin lolos dari grup dan ini target yang disampaikan oleh anak anaknya, bukan PSSI," imbuhnya.
"Kami sekarang ingin mendorong bahwa target semuanya bukan karena PSSI. Tapi para pemain dan ofisialnya mau membuktikan target itu sesuatu hal yang nyata. Bukan sesuatu yang diimpikan," pungkas Erick.
(dil/apl)