Bawa PSIS Juara 1986-1987, Sartono Anwar: Jangan Andalkan Pemain Asing

Bawa PSIS Juara 1986-1987, Sartono Anwar: Jangan Andalkan Pemain Asing

Prihatnomo - detikJateng
Selasa, 17 Okt 2023 12:54 WIB
Pelatih senior, Sartono Anwar saat ditemui di lapangan Sidodadi Semarang, Selasa (17/10/2023).
Pelatih senior, Sartono Anwar saat ditemui di lapangan Sidodadi Semarang, Selasa (17/10/2023). Foto: Prihatnomo/detikJateng
Semarang -

Meski sudah lanjut usia, pelatih satu ini tetap dikenal sebagai sosok yang tegas dan disiplin. Tak jarang dia berteriak dari pinggir lapangan saat anak asuhnya melakukan kesalahan, ciri khasnya sebagai pelatih.

Dia adalah Sartono Anwar, pelatih kawakan tanah air yang juga sukses membawa PSIS Semarang tampil sebagai juara saat era perserikatan.

Kepada detikJateng, Sartono Anwar mengaku tetap mengisi kesibukan sebagai pelatih sepak bola.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesibukannya ya tetap melatih. Sekarang melatih usia muda di akademi Tugu Muda. Kalau di liga pro wis ora payu (sudah tidak laku), tapi saya tetap harus aktif di sepakbola," kata Sartono sambil tersenyum, Selasa (17/10/2023).

Saat berbincang dengan detikJateng, dia bercerita banyak soal sepak bola, termasuk menyoroti banyaknya pemain asing yang menghiasi sepak bola tanah air saat ini.

ADVERTISEMENT

"Sepak bola sekarang banyak pemain asing semua, apalagi di kelompok umur (KU) ada pemain asing, cukup prihatin. Harusnya di KU 17, 15, 21, tidak boleh ada pemain asing, saya kurang setuju," ujarnya.

"Kalau bisa di pembinaan jangan mengandalkan pemain asing atau naturalisasi," sambungnya.

Di sisi lain, dia juga mengaku senang karena mulai banyak kompetisi usia dini yang digelar di tiap daerah.

"Saya juga sedang menyiapkan tim Soeratin U15 tahun. Bagus, kemajuan, tapi ya itu jangan sampai tim KU ada naturalisasi. Lebih memunculkan potensi lokal saja," ucapnya.

Untuk diketahui, nama Sartono Anwar lekat dengan PSIS Semarang. Pelatih asal Semarang itu pernah sukses membawa tim berlambang Tugu Muda itu tampil sebagai juara kompetisi Perserikatan pada tahun 1986-1987.

Ditanya apakah dirinya masih mengikuti perkembangan PSIS, Sartono mengaku tidak terlalu mengikuti. Namun dia memiliki harapan besar kepada mantan timnya tersebut.

"Harapannya PSIS bisa berbicara banyak di Liga 1, harus sabar meraih gelar juara. Dulu saya juara juga nggak instan, bertahun-tahun. Dulu juga mengumpulkan pemain lokal potensial," kata ayah Nova Arianto, asisten pelatih Timnas, itu.

Sartono juga berharap agar PSIS kembali melahirkan pemain-pemain lokal potensial.

"Juga harus bisa melahirkan pemain lokal potensial, jangan mengandalkan pemain asing terus," pungkasnya.




(dil/apl)


Hide Ads