.webp)
Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir, menyaksikan langsung laga Timnas Indonesia U23 melawan Timnas Timnas China Taipei atau Taiwan U23 di Stadion Manahan, Solo. Laga itu dalam ajang kualifikasi Grup K Piala Asia U-23.
Indonesia sukses membombardir Taiwan dengan mencetak sembilan gol tanpa balas dalam pertandingan yang digelar pada Sabtu (9/9/2023) malam. Erick pun mengaitkan skor tersebut dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama yang digelar pada 9 September 1948 yang sama-sama digelar di Kota Solo.
"Tanggal 9 September 1948 PON pertama, hari ini tentu hadiah bagi Haornas yang lahirnya di Solo. Angka kemenangannya juga pas lagi 9-0. Jadi selamat bagi Timnas Indonesia," kata Erick saat ditemui awak media usai laga di Stadion Manahan Solo, Sabtu (9/9/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai laga, Erick mengaku masuk ke locker room Timnas Indonesia U23. Disana dia berbincang dengan Shin Tae-yong, dan para pemain.
Hasil ini, merupakan modal bagus bagi Indonesia untuk menghadapi Timnas Turkmenistan U-23. Dan jika sukses dalam laga itu, Timnas Indonesia U-23 akan berlaga di Piala AFC U-23 2024 di Qatar.
"Saya sampaikan ke Coach Shin, saya berharap kita fokus pada tim ini untuk masa depan kita, karena kita berharap tanggal 12 (lawan Turkmenistan) kalau kita bermain baik, kita masuk AFC U-23 Qatar, yang merupakan babak kualifikasi olimpiade," ucapnya.
Dia berharap Garuda Muda tidak terlena dengan kemenangan atas Taiwan ini. Sebab, mereka masih harus menghadapi Turkmenistan sebagai laga penentu untuk lolos Piala Asia 2024 di Qatar.
"Jangan sampai kemenangan 9-0 ini kita terlena, tanggal 12, Turkmenistan bukan tim yang bisa dianggap sebelah mata, mereka menang 4-0 waktu itu. Dan beberapa pemain yang tanding bersama tim senior (Turkmenistan) kemarin akan bergabung dengan tim U-23nya mereka," ujarnya.
Skuad Timnas Indonesia U-23 ini disebutnya adalah generasi emas Indonesia. Hal itu ia lihat dari cara bermain pada laga malam ini.
Standar permainan Timnas U-23 malam ini di atas standar yang selama ini dilihat. Sehingga dia berharap, hal ini terus ditingkatkan dengan bertemu tim besar.
"Saya bilang mereka generasi emasnya Indonesia. Babak pertama standarnya tidak pernah kita lihat, babak kedua masih bisa standarnya. Tapi bisa nggak main seperti itu dengan tim besar. Kita pernah belajar waktu itu lawan Argentina, penguasaan bola mereka lebih dominan. saya minta mereka serius, dan fokus pada pertandingan selanjutnya," pungkasnya.
(ahr/ahr)
