Lanjutan Liga 1 2023/2024 akan mempertemukan PSS Sleman melawan PSIS Semarang di Stadion Maguwoharjo, Jumat (21/7) sore. Dalam laga itu, pelatih PSS Sleman Marian Mihail mengisyaratkan tak akan melakukan rotasi pemain.
"Saya tidak akan merotasi pemain hanya dengan melihat dari tiga laga yang awal. Pemain kami perlu lebih banyak pertandingan untuk belajar bagaimana caranya bermain," kata Mihail, Jumat (20/7/2023).
Berkaca dari tiga laga yang sudah dijalani, Mihail memang tak pernah sekalipun mengubah komposisi starting eleven pemain. Di mana dia akan menurunkan langsung semua pemain asing di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi pelatih asal Rumania itu, perubahan komposisi pemain baru akan dilakukan jika ada pemain yang cedera. Selain itu, tentunya rotasi dilakukan dengan melihat pertandingan.
Misalnya saat melawan Mahesa Jenar besok. Meski tak mengubah formasi, dia akan mengejutkan PSIS dengan strategi pergantian pemain.
"Memang tidak mudah untuk mengubah susunan pemain kecuali ada yang cedera. Mungkin saya pelatih dari Eropa yang jarang merotasi pemain. Tapi tentu di babak kedua saya memberikan kesempatan untuk memasukkan pemain dan untuk besok akan ada rencana khusus saat menghadapi (PSIS) Semarang," bebernya.
Di sisi lain, PSS masih belum menang selama berlaga di kandang. PSIS sendiri bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata. Mereka kini dalam tren positif setelah di laga terakhir meraih kemenangan dan melesat di papan klasemen.
Secara head to head, tim asuhan Gilbert Agius jauh lebih unggul dari Laskar Sembada. Enam pertandingan terakhir di Liga 1, PSS kalah lima kali.
"Ini pekan yang berat ketika kalah di pertandingan terakhir. Kami kecewa karena kalah dari Barito tapi kami bekerja keras pekan ini untuk membuktikan dan memperlihatkan kepada suporter besok bisa menang," ucapnya.
Pertandingan besok tentu akan menentukan bagi Mihail. Kekalahan akan membuat posisinya disorot oleh fans meski baru 4 kali pertandingan.
Akui Titik Lemah PSS ada di Pertahanan
PSS Sleman juga masih punya problem yang sama seperti musim lalu. Pertahanan mereka masih mudah ditembus. Sejauh ini, duet Thales dan Jihad yang ditopang Abduh dan Ansanay masih mudah ditembus dan membuat Pinthus mudah tereksploitasi.
Mihail pun kini dibuat pusing dengan kondisi ini. Besok, akan menjadi ujian bagi pertahanan PSS apakah mereka bisa menahan gempuran Fortes di lini depan PSIS.
"Ini jadi masalah untuk saya dan harus segera menemukan solusi. Ini juga jadi masalah di musim lalu di mana PSS menjadi klub dengan pertahanan terburuk. Semoga besok kami tidak kebobolan dan bisa mencetak banyak gol," ujarnya.
(aku/ahr)