PSIS Semarang tak lagi memakai Stadion Citarum usai pengelolaan stadion tersebut berpindah ke pihak lain. CEO PSIS Yoyok Sukawi angkat bicara.
Yoyok menepis anggapan bahwa pihaknya enggan memperpanjang kontrak pengelolaan Stadion Citarum. Dia mengatakan upaya komunikasi yang dibangun dengan Pemkot Semarang selalu buntu.
"Kami selalu mencoba berkomunikasi jauh hari sebelum kontrak Stadion Citarum berakhir. Namun selalu tidak pernah mendapat jawaban pasti," ujar Yoyok kepada awak media, Jumat (9/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan berpindahnya pengelolaan Stadion Citarum dinilai berdampak besar kepada PSIS. Terutama dalam pembinaan pemain muda yang selama ini dilakukan di sana.
"Jadi PSIS EPA usia 16, 18, 20 mereka nggak bayar, kalau dibebani bayar nggak mampu," lanjutnya.
Selama dikelola Manajemen PSIS, Stadion Citarum dinilai bisa berkembang bahkan dinyatakan layak untuk mengikuti Liga 1. Terkait adanya ruangan yang rusak, dia menyebut hal itu dikarenakan adanya pihak ketiga yang mengontrak.
![]() |
Pindah ke Kabupaten Demak
Meski begitu, Yoyok tak ingin hal tersebut menjadi polemik bagi banyak pihak. Dia menyatakan pihaknya sudah ikhlas dan bisa mandiri.
"Jadi PSIS sudah mandiri, punya lapangan Wisesa yang milik sendiri, hanya mohon maaf lokasinya agak keluar Kota Semarang tepatnya di Kabupaten Demak, Kecamatan Mranggen," jelas Yoyok.
"Tapi perlu saya garis bawahi, PSIS sudah ikhlas dan saya beserta seluruh keluarga PSIS sudah ikhlas, kita legawa dan terima kasih Pemkot untuk dukungannya selama ini, PSIS baik-baik saja. Jadi tak perlu ada polemik baru," sambungnya.
Seperti diketahui, PSIS Semarang resmi tak bermarkas di Stadion Citarum sejak Jumat (2/6). Pemkot Semarang resmi menyerahkan pengelolaan Stadion Citarum ke pihak lain.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan PSIS tak membayar perpanjangan kontrak pengelolaan hingga batas waktu yang ditentukan. Meski begitu, dia meyakinkan bahwa PSIS tetap bisa berlatih di Stadion Citarum.
"Pemkot Semarang sudah memberikan toleransi waktu penawaran perpanjangan. Karena sampai batas waktu yang telah dijanjikan pihak manajemen PSIS tidak melakukan pembayaran perpanjangan pengelolaan, maka sebagai upaya penyelamatan aset negara, Pemkot Semarang menerima penawaran pihak lain yang bersedia mengelola Stadion Citarum," terangnya dalam konferensi pers di Balai Kota Semarang, Sabtu (3/6).
(afn/rih)