Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir, menggelar rapat tertutup di Stadion Manahan Solo. Rapat itu digelar mendadak di ruang ganti pemain di stadion itu.
Awalnya, Erick bersama sejumlah pejabat melakukan pengecekan terhadap stadion yang akan digunakan untuk tuan rumah kualifikasi AFC U-23 itu. Semula, mereka memperkenankan media untuk mengikuti mereka.
Setiba di ruang ganti pemain, tiba-tiba Erick mendadak meminta media untuk keluar dari ruang ganti pemain itu. Rupanya, dia akan menggelar rapat di ruangan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Media keluar (dari ruang ganti) dulu ya," kata Erick kepada wartawan di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/6/2023).
Mereka lantas melakukan rapat tertutup sekitar 30 menit. Adapun rapat itu diikuti oleh Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Danrem 074/Warastratama, Kolonel Inf Anan Nurakhman, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo, sejumlah Exco PSSI, dan Komisaris Utama PT Persis Solo Saestu (PSS) Kevin Nugroho.
Sekitar 30 menit kemudian, barulah Erick dan rombongannya kemudian keluar dari ruang ganti menuju lobby utama Stadion Manahan Solo.
"Cuma rapat detail aja, kalau sama media kan garis besarnya," kata Erick memberi penjelasan ke wartawan seusai rapat.
Dia menyebut detail yang dibicarakan adalah pekerjaan rumah (PR) yang masih harus dilakukan untuk menjadi tuan rumah AFC U-23.
Kendati demikian, dia enggan membeberkan pekerjaan rumah yang masih harus dikerjakan. "PR-nya ya banyak," ujarnya.
Stadion Manahan sendiri ditunjuk oleh AFC dan PSSI untuk penyelenggara kualifikasi grup K Piala AFC U-20 2023. Di grup itu, Timnas Indonesia bersama Turkmenistan, dan China Taipei.
Sepuluh grup berisi empat peserta, dan Grup K satu-satunya grup yang hanya dihuni oleh tiga peserta saja. Nantinya, tiap juara grup akan lolos ke putaran final yang digelar di Qatar.
Terpisah, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, Stadion Manahan Solo menjadi unggulan Kota Solo dan salah satu stadion unggulan PSSI.
"Kepercayaan ini harus kita bangun bersama-sama oleh seluruh stakeholder di Solo, khususnya stakeholder sepakbola. Bagaimana menjadi tuan rumah yang baik. Tak hanya menjaga Kota Solo, tapi juga menjaga Indonesia," kata Teguh.
(ahr/ahr)