Stadion Manahan Solo baru saja selesai direnovasi usai sempat disiapkan untuk menggelar Piala Dunia U-20 yang akhirnya batal dilaksanakan. Kini, pengelolaan stadion berkapasitas 20 ribu penonton ini masih menjadi misteri.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selain Persis Solo yang melayangkan pengajuan tawaran pengelolaan, ada perusahaan asing yang juga memberi tawaran pengelolaan stadion kebanggaan Wong Solo itu. Perusahaan ini disebut Gibran memberikan lebih besar dari tawaran Persis.
"Bukan Persis yang akan mengelola. Ada perubahan yang lebih besar lagi. Belum deal tapi. Dari luar negeri," kata Gibran saat ditemui awak media di Balai Kota Solo, Senin (29/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran menegaskan, meski dikelola oleh pihak ketiga, aset kawasan Stadion Manahan tetap menjadi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Hanya saja, pengelolaan secara keseluruhan akan dipegang oleh pihak swasta.
"Aset-aset pemerintah yang maintenance-nya gede itu idealnya diserahkan ke swasta biar sama-sama untung," ucapnya.
Sebelumnya, manajemen Persis Solo juga sempat bernegosiasi terkait pengelolaan Stadion Manahan Solo secara penuh. Keutuhan pengelolaan itu diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun training ground Laskar Sambernyawa.
Bos Persis Solo, Kevin Nugroho mengaku telah membicarakan hal tersebut dengan Gibran. Ia berharap tahun ini manajemen Persis bisa mengelola Stadion Manahan secara utuh.
"Kontrak Manahan itu sudah kami diskusikan dengan Mas Wali. Baru ke training ground dan lain-lain," kata Kevin, Senin (22/5).
(aku/apl)