.webp)
Bagi Shin Tae-yong, Piala Dunia U-20 merupakan suatu kesempatan besar buat para pemain. Batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 merupakan kerugian besar.
Dilansir detikSepakbola, Indonesia sudah dipastikan batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Itu setelah hasil pertemuan FIFA dengan PSSI di Doha, Qatar pada Rabu (29/3) malam WIB.
Tidak dijelaskan alasan rinci dari FIFA. Bisa jadi berkaitan dengan adanya gelombang penolakan Israel di Piala Dunia U-20 dan tidak mencapai titik temu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemain Timnas Indonesia U-20 pun sedih bukan main. Mereka sudah latihan, mengorbankan waktu dan tenaga, akhirnya mimpi bermain di level tertinggi pupus sudah.
Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia U-20, juga ikut kecewa. Baginya ajang Piala Dunia, meski di level kategori kelompok umur, itu akan sangat berpengaruh untuk perkembangan sepakbola suatu negara.
"Dengan adanya Piala Dunia di suatu negara, pasti ada perkembangan yang luar biasa di sana," tegasnya kepada awak media di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Shin Tae-yong tidak bicara sembarangan. Dirinya pernah ikuti ajang Piala Dunia 2018 bersama Timnas Korea Selatan dan setahun sebelumnya Piala Dunia U-20 juga bersama Korsel.
Di sisi lain, Indonesia sudah membenahi setidaknya enam stadion selaku venue Piala Dunia U-20. Dana besar sudah digelontorkan, apa daya pada akhirnya kini Indonesia dicopot statusnya dari tuan rumah.
"Dengan kini tidak bisa digelar di Indonesia, sangat disayangkan. Apalagi pemain sampai kehilangan harapan dan impian pemain, saya sulit berkata-kata," ucapnya lirih.
"Pastinya kita akan memutuskan setelah Pak Erick pulang ke Jakarta (soal kelanjutan rencana TC Timnas U-20)," tutupnya.
