.webp)
PSS Sleman harus mengakui keunggulan tuan rumah Persebaya Surabaya. Bermain di Stadion Gelora Joko Samudra, Gresik, Jawa Timur, gawang Super Elja jebol empat kali dan hanya mampu membalas dua kali.
Gol Persebaya dicetak oleh Ze Valente. Pemain asal Portugal itu mengemas dua gol. Sementara gol lainnya dicetak Rumere dan Januar Eka. Sedangkan PSS hanya bisa membalas dua gol dari Haris Tuharea dan Yevhen.
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro menyebut kekalahan 2-4 atas Persebaya menjadi pelajaran bagi pemain maupun dirinya sebagai pelatih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih buat Persebaya memberikan kami pelajaran," kata Seto seusai laga, Senin (13/2/2023).
Menurut Seto, di pertandingan ini pemain PSS banyak membuang peluang. Apalagi di babak kedua saat Super Elja hampir mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan.
"Kami menciptakan banyak peluang tapi tidak menciptakan gol. Saya pikir pertandingan menarik, mudah-mudahan pemain bisa belajar dari ini dan segera melupakan untuk pertandingan berikutnya," ucapnya.
Cuaca hujan juga membuat permainan PSS sulit berkembang. Kondisi lapangan yang berat membuat pemain tidak bisa mengalirkan bola dengan baik dan menguras fisik pemain.
"Dengan cuaca hujan pastinya pemain sangat berat, licin, mungkin pijakannya berat, salah satunya sudah kami antisipasi untuk babak pertama siapa yang main, babak kedua siapa," bebernya.
Seto juga turut mengomentari dua gol yang dicetak Ze Valente. Menurutnya, selama pertandingan tidak ada penjagaan khusus untuk Ze dan membuat eks pemain PSS itu leluasa bergerak.
"Tidak ada penjagaan khusus untuk Ze, dia bisa cetak dua gol karena mungkin salah satu keteledoran kami," ungkapnya.
"Ze bisa berkembang di sini artinya secara tim cocok, secara bermain dan didukung pemain lain," sambungnya.
Kekalahan ini membuat PSS melorot dua peringkat ke posisi 12 klasemen. Di laga selanjutnya, PSS akan menghadapi Dewa United 17 Februari mendatang di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
(dil/ams)
