Sejarah panjang PSIM Jogja membuat pendukung klub bermarkas di Stadion Mandala Krida, Kota Jogja, ini memiliki basis suporter fanatik yang besar. Saat ini terdapat dua wadah suporter PSIM, Brajamusti dan The Maident.
Tak hanya warga di Kota Jogja, suporter PSIM juga tersebar di kabupaten lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Klaten, Purworejo, Magelang, dan daerah lainnya. Para suporter Laskar Mataram, julukan PSIM, ini turun-temurun.
"Memang, karena banyak yang saat kecil diajak bapaknya nonton PSIM. Setelah dewasa ya jadi pendukung militan," kata Presiden Brajamusti, Muslich Burhanuddin, saat dihubungi detikJateng beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada era 1990-an, PSIM pernah berbagi Stadion Mandala Krida dengan Perkesa Mataram dan Mataram Indocement yang berlaga di kompetisi Galatama. Tapi, keberadaan dua klub Galatama itu tetap tak mampu menarik basis suporter PSIM.
Brajamusti merupakan akronim dari Brayat Jogja Mataram Utama Sejati. Sebelum berdirinya wadah suporter Brajamusti, suporter PSIM disebut PTLM (Paguyuban Tresno Laskar Mataram). PLTM dulu juga selalu mengawal PSIM saat berlaga tandang.
Brajamusti dibentuk pada 15 Februari 2003 di Jogja, tepatnya di Balai RK Mangkukusuman. Brajamusti ini awalnya gabungan dari sejumlah laskar seperti Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk squad, Cidelaras, dan yang lain. Total ada 21 kelompok suporter.
Penamaan Brajamusti ditentukan oleh sayembara yang dilakukan salah satu surat kabar harian di Jogja. Brajamusti merupakan ajian sakti dari tokoh pewayangan. Nama itu dipilih agar PSIM ampuh saat bertanding.
![]() |
Sedangkan The Maident merupakan akronim dari Mataram Independent atau bisa dibilang ultras PSIM. Kelompok suporter ini berbeda dengan Brajamusti yang kerap mengenakan seragam biru identik dengan PSIM. The Maident memiliki warna kebesaran hitam.
Dalam tiap laga PSIM, The Maident yang didirikan pada 1 Oktober 2010 itu selalu menempati tribun utara.
Ketua Umum The Maident, Budi Item, mengatakan kelompoknya ingin lebih atraktif dalam memberikan dukungan kepada PSIM. Mereka memiliki tagline "No Anarki". "Kami ingin lebih memberikan semangat kepada perjuangan mendukung PSIM," kata Budi.
Budi memastikan The Maident akan selalu ada untuk PSIM. Menang atau kalah, The Maident akan selalu total memberikan dukungan kepada penggawa Laskar Mataram.
(rih/dil)