Sebanyak 22 tempat pemungutan suara (TPS) di Klaten rawan bencana alam. Rinciannya, 19 TPS rawan banjir, dan 3 TPS rawan erupsi gunung Merapi.
"Untuk TPS yang dinilai rawan bencana kita sudah melakukan penelusuran pemetaan. TPS yang rawan bencana ada 22 TPS, 19 wilayah bawah rawan banjir dan 3 di atas rawan erupsi," jelas Koordinator Divisi Sosialiasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Klaten Muhammad Ansori kepada detikJateng, Sabtu (23/12/2024).
TPS yang rawan banjir itu ada di wilayah dataran rendah, yakni Kecamatan Trucuk, Cawas, Wedi, Karangdowo dan Juwiring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terdiri dari Kecamatan Trucuk, Cawas, Wedi, Karangdowo dan Juwiring. Tiga di atas (kawasan rawan erupsi) di wilayah Kecamatan Kemalang," papar Ansori.
Anshori mengaku sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi. Di antaranya mengarahkan TPS yang rawan banjir agar tidak ditempatkan di luar ruangan atau out door.
"TPS yang masih out door atau di luar, kita minta untuk in door, ini sebagai antisipasi awal yang pertama. Kita juga sudah koordinasi dengan pihak terkait, baik Forkompimpcam, pihak desa dan relawan," kata Ansori.
Ansori menyebut KPU juga sudah melakukan mitigasi dan simulasi di TPS rawan. Misalnya tentang bagaimana menyiapkan logistik saat terjadi bencana.
"Jika terjadi sesuatu penyelamatan logistik bisa dilakukan. Kita juga sudah koordinasi untuk penyiapan tempat TPS cadangan jika terjadi bencana," ujar Ansori.
Ketua KPU Kabupaten Klaten Primus Supriyono menambahkan ada 22 TPS rawan bencana. Namun KPU sudah memastikan pengamanannya.
"Kita pastikan pengamanannya karena dari 2.025 TPS semua sudah in door. Bangunan juga semua permanen dan ada mekanisme pemindahan jika terjadi sesuatu bencana," kata Primus.
(ams/apu)