Kedua pasangan Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng) saling berdebat soal penurunan angka kemiskinan di Jateng. Paslon nomor urut 2 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi menjanjikan adanya pelebaran jalan milik provinsi.
Hal itu berawal saat paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin menanyakan strategi paslon nomor urut 1 terkait penanganan kemiskinan di Jateng. Andika menjawabnya dengan janjinya untuk membangun infrastruktur di Jateng.
"Pembangunan infrastruktur jelas akan memungkinkan konektivitas antara kota, desa, sedemikian rupa sehingga yang tadinya terisolasi, atau bahkan tertinggal bisa lebih cepat dalam mengejar," kata Andika di MAC Semarang, Minggu (10/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andika mengatakan, pembangunan infrastruktur harus terus didorong, salah satunya dengan memperlebar jalan milik provinsi menjadi 7 meter. Ia mengatakan, hingga kini masih ada 14 persen jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi yang lebarnya kurang dari 7 meter.
"Jadi salah satunya adalah bagaimana kita 5 tahun ke depan berusaha untuk melebarkan jalan-jalan yang menjadi tanggung jawab Provinsi dengan budget kita agar minimal mempunyai kelebaran 7 meter," jelasnya.
"Ini salah satu yang akan membuka akses jalan-jalan yang kemudian harusnya bisa dilalui oleh misalnya apakah proses produksi pengolahan maupun distribusi petanian, perdagangan, ke seluruh rumah tangga di Jateng," sambungnya.
Sementara itu, Hendi menambahkan, pembangunan jalan itu dilaksanakan guna mempermudah akses masyarakat ke pendidikan hingga kesehatan.
"Karena sekitar 28 persen rusak, 700 kilometer kondisi tak bagus, kami akses bagus tujuannya ke potensi ekonomi, ke sarana pendidikan, kesehatan, supaya bisa mendapatkan akses layak," jelasnya.
Selain itu, pihaknya berjanji akan mengentaskan kemiskinan dengan membuat masyarakat usia produktif memiliki pendapatan. Hal itu dilakukan dengan mempercepat izin dan meningkatkan investasi.
"Mempercepat izin, tidak ada pungli dalam proses izin. Kemudian juga membikin kepercayaan investasi ke Jawa Tengah, sehingga terjadi rekrutmen di Jawa Tengah," jelasnya.
(aku/ams)