.webp)
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Yoyok-Joss disambati (dicurhati) soal jalanan macet di daerah Mijen. Paslon nomor urut dua itu pun berkomitmen untuk perbaikan infrastruktur di Kota Semarang.
Keluhan itu disampaikan warga Mijen, Betes, saat bertemu Yoyok Sukawi. Betes mengatakan jalan yang parah kemacetannya di jam sibuk yaitu di Jalan RM Hadisoebeno Sosro Wardoyo saat jam-jam sibuk. Bahkan kondisi kemacetannya sempat viral di media sosial.
"Ruas jalan sempit, dari tahun 2004 sampai 2024 sekarang belum ada pelebaran jalan. Ada pelebaran jalan paling hanya setengah meter saja," kata Betes kepada Yoyok, Rabu (16/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap Wali Kota Semarang berikutnya memprioritaskan peningkatan infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan Mijen. Jika perlu, Betes berharap ada pelebaran jalan.
"Harapan kami ada perluasan jalan karena volume kendaraan juga terus meningkat," tambahnya.
Warga Mijen lainnya, Heri juga mengeluhkan kemacetan yang sering terjadi di beberapa ruas jalan di Kecamatan Mijen. Biasanya kemacetan terjadi saat jam berangkat dan pulang kerja.
"Seperti di Jalan RM Hadisoebeno Sosro Wardoyo ini, kalau pagi langganan macet, sore juga menjadi langganan macet," kata Heri.
Menanggapi hal itu, Yoyok menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk membenahi dan meningkatkan infrastruktur jalan di Kota Semarang termasuk Mijen. Dia menegaskan, wilayah pinggiran kota juga akan terjamah perbaikan infrastruktur.
"Komitmen kami Yoyok-Joss akan melakukan pembenahan infrastruktur jalan di setiap sudut Kota Semarang termasuk di wilayah pinggiran seperti Kecamatan Mijen," kata Yoyok Sukawi setelah berbincang dengan warga sekitar di sebuah warung angkringan di tepi Jalan RM Hadisoebeno Sosro Wardoyo.
Dia menegaskan peningkatan infrastruktur jalan merupakan hal penting untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat sekaligus mengurai kemacetan yang masih terjadi di beberapa sudut Kota Semarang. Selain jalan, transportasi umum juga akan diperhatikan agar bisa menjangkau pemukiman di kawasan pinggiran agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Seperti hari ini kami melakukan tinjauan kemacetan di Mijen, kita identifikasi memang jalan yang ada juga kurang lebar, sementara volume lalu lintas juga sangat tinggi di jam tertentu. Ini perlu dicarikan solusi," jelasnya.
Menurut Yoyok perlunya ada kajian lebih lanjut untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Semarang. Hal itu karena kemacetan di jam tertentu juga terjadi di beberapa wilayah lain seperti Tembalang, Pedurungan, Genuk dan lainnya.
"Perlu ditata sedemikian rupa, dengan kajian yang terbaru. Sehingga bisa mengurai persoalan kemacetan. Mungkin nanti jalan akan dilebarkan, penataan rambu-rambu lalu lintas juga perlu dibenahi, dan penambahan transportasi umum yang menjangkau ke wilayah permukiman," tegas Yoyok.
(prf/ega)
