Bakal calon gubernur Jawa Tengah (Jateng) Andika Perkasa kemungkinan akan melawan pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maemoen di Pilgub Jateng. Andika mengungkap pendapatnya terkait calon lawannya itu.
"Jelas mereka sangat kuat dan di situ juga menunjukkan sebetulnya kekuatan politik," katanya usai mendaftar sebagai bakal calon gubernur di KPU Jateng, Jalan Veteran, Semarang, Selasa (27/8/2024).
Andika menyatakan menghargai setiap pencalonan dalam Pilkada 2024. Dia menilai dirinya dan Luthfi-Yasin sama-sama maju karena menjalankan tugas partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menerima tugas juga dari Partai PDI Perjuangan sama halnya dengan Mas Luthfi dan Gus Yasin juga mendapat tugas dari partai-partai pendukung, yang jelas kami sangat menghargai," ujarnya.
Andika mengaku telah mengenal Ahmad Luthfi untuk waktu yang lama. Ahmad Luthfi dinilai merupakan sosok yang baik dan telah mengenal Jateng.
"Saya pribadi kenal dengan Mas Luthfi sudah cukup lama sejak 2014 dan saya tahu Mas Luthfi adalah orang yang baik, capable kemudian juga punya pengetahuan yang dalam tentang Jawa Tengah yang jelas masyarakat Jawa Tengah nanti menurut saya akan diuntungkan dengan adanya beberapa calon ini sehingga mereka bisa menentukan pilihannya dengan hati," jelasnya.
Dia juga mengaku baru mengetahui bakal dicalonkan oleh PDIP saat pengumuman rekomendasi. Bahkan, dia menyebut belum mengetahui akan mendapat rekomendasi ketika mendapat undangan untuk menghadiri pengumuman pemberian rekomendasi partai.
"Proses itu ada di DPP, pusat PDIP, jadi saya terus terang sama sekali tidak berusaha untuk tahu, yang jelas saya sebagai kader kan mendapat perintah. Sampai dengan pemberitahuan hari Senin kemarin dan itu saya diundang pun belum tahu, hanya diminta untuk hadir kemarin hari Senin untuk acara jam 13.00 di situ lah baru diumumkan," tambahnya.
Kata Ahmad Luthfi soal Andika Perkasa
Hal senada disampaikan oleh Ahmad Luthfi. Ditemui usai menerima surat rekomendasi dari Partai Demokrat, Ahmad Luthfi mengatakan tak menjadikan sosok Andika sebagai seorang pesaing.
"Kita tidak menciptakan kontestasi itu persaingan, tapi kita ciptakan kontestasi yang saling menghormati dan tepo sliro (tenggang rasa), rukun, sehingga kontestasi di wilayah kita akan menjadi sehat," kata Luthfi, dilansir detikNews pada Selasa (27/8/2024).
Luthfi menjadikan kontestasi dalam pilkada kali ini sebagai ajang saling rangkul. Pasangan dari Taj Yasin itu enggan menganggap kompetitornya sebagai musuh yang harus saling berhadapan.
"Jadi saya mempunyai prinsip bahwa marilah berkontestasi dengan cara merangkul, bukan dengan cara berhadap-hadapan," ungkap Luthfi.
(aku/cln)