DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hari ini mengumumkan rekomendasi pilkada di sejumlah daerah di Indonesia. Untuk Pilkada Kabupaten Magelang, rekomendasi jatuh untuk pasangan Grengseng Pamuji-Sahid.
"Rekomendasi (turun) fix untuk Grengseng Pamuji (calon Bupati Magelang) dan Sahid (calon Wakil Bupati Magelang," kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Magelang Saryan Adiyanto saat dihubungi, Kamis (22/8/2024).
Turunnya rekomendasi itu akan membuatnya bisa segera bergerak untuk memenangkan calon yang diusungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelanjutannya kita tidak tolah-toleh bagi struktur kepartaian tegak lurus. Kita laksanakan, kita amankan, kita menangkan dan kita siap konsolidasi struktural kepartaian untuk menangkan," kata dia.
Salah satu yang akan dilakukan adalah berkoordinasi dengan partai koalisi. Sebab, pasangan Grengseng-Sahid juga telah mendapat dukungan dari beberapa partai lain.
Kelima parpol yang mengusung Grengseng-Sahid meliputi PDIP, Partai Gerindra, PPP, Golkar, dan Demokrat.
"(Rekomendasi parpol lain) Insyaallah yang PPP sudah, Demokrat juga selesai. Kita nunggu lagi dari Golkar. Golkar pun sudah final tinggal kemarin ada proses dinamika (Munas Golkar). Nanti setelah itu kita deklarasi bersama sebagai tim pengusung secara bersama-sama," sambung Saryan.
Terpisah, Sekretaris DPC Demokrat Kabupaten Magelang Irfan Haris mengatakan, rekomendasi dari Demokrat turun Jumat (23/8) besok. Terkait pencalonan pasangan Grengseng-Sahid, bagi Demokrat tidak ada kendala.
"DPP sudah memberikan informasi bahwa fix, kita solid untuk mengusung Mas Grengseng dan Mas Sahid. Besok kita terima di DPP," kata Irfan seraya menyampaikan tengah dalam perjalanan ke Jakarta untuk menerima rekomendasi.
Sementara itu Ketua DPD Golkar Kabupaten Magelang, Budi Purnomo mengatakan, Golkar baru selesai Munas untuk pergantian ketua umum. Pihaknya perlu waktu untuk memproses rekomendasi buat pasangan Grengseng-Sahid.
"(Rekomendasi) Masih butuh proses karena kan harus tanda tangan ketua umum terpilih yang baru, kan baru terpilih tadi malam (Rabu). Ya, kita menunggu proses karena pergantian ketum ini kan juga perlu proses administrasi dari DPP," kata Budi.
(ahr/dil)