Ini Kunci Cepatnya DVI Polda Jateng Identifikasi 16 Korban Laka Bus di Semarang

Ini Kunci Cepatnya DVI Polda Jateng Identifikasi 16 Korban Laka Bus di Semarang

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Selasa, 23 Des 2025 08:34 WIB
Ini Kunci Cepatnya DVI Polda Jateng Identifikasi 16 Korban Laka Bus di Semarang
Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes drg. Agustinus M.H.T., dalam konferensi pers di Semarang. Foto diunggah Selasa (23/12/2025). Foto: Dok Polda Jateng
Semarang -

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jateng telah mengidentifikasi 16 korban meninggal dunia akibat kecelakaan PO Cahaya Trans di Simpang Susun Krapyak Exit Tol Semarang. Proses identifikasi berhasil diselesaikan dengan cepat berkat bantuan alat milik Inafis Polrestabes Semarang, yakni MAMBIS.

Hal tersebut disampaikan Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes drg. Agustinus M.H.T., dalam konferensi pers yang dipimpin Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, di Posko Ante Mortem Kamar Jenazah RSUP dr. Kariadi, Semarang, Senin (22/12/2025) sore. Hadir pula Kepala Tim Forensik RS Kariadi, dr. Uva.

Agustinus menerangkan tim DVI Polda Jateng, Forensik RSUD dr. Kariadi, dan Inafis Polrestabes Semarang, bekerja tanpa henti sejak Selasa pukul 04.00 WIB. Tim sempat menghadapi kendala lantaran minimnya data ante mortem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minimnya data tersebut lantaran baru enam keluarga korban yang melapor. Beruntung, dengan adanya Mobile Automated Multi-Biometric Identification System (MAMBIS) milik Inafis Polrestabes Semarang identifikasi dapat dilakukan dengan cepat.

Agustinus menyebut, hampir seluruh korban berhasil teridentifikasi menggunakan MAMBIS untuk memindai sidik jari yang dioperasikan tim Inafis Polrestabes Semarang. Perangkat tersebut dapat mengakses basis data kependudukan secara langsung dengan memindai sidik jari, langsung menampilkan informasi nama lengkap hingga foto korban sesuai data kependudukan.

ADVERTISEMENT

"Proses pemeriksaan selesai pukul 12.00 WIB, dilanjutkan tahap rekonsiliasi selama satu jam. Hasilnya, 16 korban tewas telah teridentifikasi semuanya. Mayoritas, yakni 10 orang, murni melalui sidik jari alat MAMBIS, sementara lainnya dikombinasikan dengan data gigi, ciri fisik, dan properti," papar Agustinus dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (23/12/2025).

Sementara itu, dr. Uva menyebut, mayoritas korban mengalami cedera kepala berat dan patah tulang leher serta dada. Pihaknya berkomitmen untuk melakukan pemulasaraan secara maksimal.

"Kondisi jenazah kami perbaiki dan kami sucikan agar dalam kondisi bersih dan baik saat diterima keluarga. Saat ini, empat jenazah sudah dijemput dan diantar pulang dengan fasilitasi dari Pemprov dan Polda Jateng," kata dr. Uva.

Selanjutnya, Artanto menjelaskan, hasil pemeriksaan medis sopir bus menunjukkan negatif narkoba maupun obat terlarang. Meski begitu, dia menegaskan, proses hukum tetap berjalan.

"Unit Laka Satlantas Polrestabes Semarang saat ini masih melakukan olah TKP mendalam dengan melibatkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng. Kami akan segera menyampaikan hasil penyelidikan menyeluruh ini dalam waktu dekat," kata Artanto.

Berikut identitas 16 korban yang berhasil diidentifikasi.

Di RSUP dr. Kariadi sebanyak 15 jenazah:

1. Sadimin (57), Wedi, Klaten (Sidik jari)

2. Srihono (53), Juwiring, Klaten (Sidik jari)

3. Listiana (44), Trucuk, Klaten (Sidik jari)

4. Sugimo (62), Banyudono, Boyolali (Sidik jari dan gigi)

5. Haryadin (43), Pasar Rebo, Jakarta Timur (Sidik jari dan ciri fisik)

6. Mutia Citra (19), Cangkringan, Yogyakarta (Sidik jari)

7. Saguh (62), Parung, Bogor (Sidik jari)

8. Wahyu Eko (26), Gladaksari, Boyolali (Sidik jari)

9. Erna Peni (53), Rancabungur, Bogor (Sidik jari)

10. Yanto (47), Trucuk, Klaten (Sidik jari dan properti/kartu identitas)

11. Aris Munandar (36), Banyudono, Boyolali (Sidik jari dan ciri fisik)

12. Noviani (31), Kemang, Bogor (Sidik jari)

13. Dwi Rahayu (47), Ciputat, Banten (Sidik jari)

14. Anih (56), Parung, Bogor (Sidik jari)

15. Ngatiyem (48), Mojosongo, Boyolali (Sidik jari dan ciri fisik)


Di RS Tugu sebanyak 1 jenazah:

1. Endah (48), Cangkringan, Sleman (Sidik jari dan tanda fisik)




(afn/afn)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads