Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menyatakan pengamanan aksi demo di depan kantor Bupati Pati hari ini sudah berakhir. Dia memastikan kondisi di Pati saat ini telah kondusif.
"Alhamdulillah dari awal unjuk rasa dilaksanakan oleh masyarakat berjalan dengan baik. Namun seiring kegiatan tersebut menjelang siang ada kelompok lain yang bertindak anarkis sehingga merusak suasana unjuk rasa yang damai, dengan melakukan kegiatan pelemparan air mineral, batu, buah busuk, dan sebagainya", kata Artanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Rabu (13/8/2025).
Adapun pengamanan aksi dilakukan oleh 2.703 personil yang berasal dari Polresta Pati, BKO Polda Jateng, dan polres jajaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Artanto mengatakan aksi kelompok anarkis itu menyebabkan keributan. Dia juga menyebut upaya persuasif dari pihak kepolisian tidak dipatuhi sehingga petugas melakukan tindakan dengan tegas dan terukur.
"Perintah yang secara persuasif kita berikan tidak diindahkan. Akhirnya massa kita dorong keluar dan memecah aksi massa tersebut," ujarnya.
Berkat tindakan personel polisi, Artanto menerangkan, situasi di kantor Bupati Pati dan Alun-Alun Pati berangsur pulih sejak pukul 15.30 WIB. Polisi pun berpatroli guna memastikan situasi aman dan kondusif. Sejumlah orang yang diduga menjadi provokator telah ditangkap.
"Saat ini telah diamankan pelaku provokator sebanyak 11 orang. Terhadap mereka masih dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
Selanjutnya, Artanto menyebutkan, terdapat kendaraan Polri dari Propam yang dibakar massa dalam aksi tersebut. Artato menegaskan pihaknya bakal menelusuri dan melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Artanto menyebutkan, ada 38 korban dari pihak polisi dan masyarakat yang tengah dirawat di Rumah Sakit Soewondo. Adapun sebagian besarnya telah pulang dari rumah sakit.
"Ada 9 korban anggota Polri, ada yang mengalami luka robek dan memar serta dislokasi (keseleo), sisanya 29 orang dari masyarakat mengalami sesak napas dan lecet" sebutnya.
Soal kabar adanya korban meninggal dalam aksi tersebut, Artanto memastikan pihaknya telah mengonfirmasi ke rumah sakit dan hasilnya nihil.
"Korban dari masyarakat masih kita data, korban rata-rata mengalami sesak napas karena gas mata yang kita tembakkan, dan sampai saat ini tidak ada korban meninggal dunia," terangnya.
Secara umum, Artanto menyebutkan, Pati saat ini telah kondusif. Dia berharap masyarakat dapat menyampaikan aspirasi secara tertib.
"Mari kita jaga Pati ini agar tetap menjadi wilayah yang aman dan damai. Kami harap ke depan masyarakat dapat menyampaikan aspirasi secara tertib sesuai aturan tanpa adanya provokasi dari pihak tak bertanggung jawab," pungkasnya.
(dil/ams)