Polres Jepara memiliki seorang anggota yang rela meluangkan waktu untuk membagikan ilmunya di pondok pesantren. Ia adalah Bripda Agus Ainun Najib, yang senantiasa meluangkan waktu mengajar fiqih.
Di tengah kesibukannya sebagai anggota Polres Jepara, Bripda Agus Ainun Najib menjalani peran lain yang tak kalah berarti. Ia secara sukarela mengajar Fiqih di Pondok Pesantren Balekambang, Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara.
Setiap Kamis, Bripda Najib mengajar selama dua jam, mulai pukul 09.00-11.00 WIB. Ia membawakan materi Fiqih, yakni ilmu yang membahas hukum-hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari ibadah, muamalah, hingga halal dan haram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjadi pengajar bukan berarti saya meninggalkan tugas sebagai polisi. Ini adalah bentuk kepedulian saya terhadap generasi muda agar mereka memiliki pemahaman keagamaan yang kuat dan mencintai Tanah Air," kata Najib dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikJateng, Minggu (4/5/2025).
Bukan hal baru bagi Najib berada di lingkungan pesantren. Siapa sangka, ia merupakan alumnus Ponpes Balekambang dan pernah meraih Juara 3 Lomba Ilmu Agama tingkat nasional.
Pengalaman itu menjadi bekalnya dalam menyampaikan materi ke santri. Ia percaya bahwa semangat religius dan nasionalisme harus berjalan beriringan.
Oleh karena itu, dalam setiap pengajarannya, ia tak lupa selalu menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
"Saya melihat pentingnya membentuk karakter generasi muda yang tak hanya cerdas secara agama, tapi juga cinta Tanah Air dan bijak dalam bermedia sosial," tuturnya.
Atas dedikasinya, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso menyampaikan apresiasinya. Ia menilai, langkah Bripda Najib sejalan dengan semangat Polri yang ingin dekat dengan masyarakat, khususnya generasi muda.
"Upaya ini sangat baik dalam memperkuat karakter pelajar di era digital. Polisi juga bertugas sebagai pembina masyarakat, termasuk dalam hal pendidikan," kata Erick.
Ia mengatakan, para santri yang dibina Bripda Najib menunjukkan pemahaman agama yang lebih baik. Hal ini dinilai sebagai hasil dari pendekatan yang humanis dan penuh ketulusan.
"Meski tanpa bayaran, kontribusi Bripda Najib sangat bernilai. Kami berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi anggota lainnya untuk terus mengedepankan pelayanan yang humanis dan menyentuh kebutuhan masyarakat," tutupnya.
(apl/apl)