Banyak orang beranggapan bahwasanya susu sapi murni adalah yang terbaik. Sebab, sebelum diproses terlalu banyak, nutrisi yang dikandung susu tersebut masih utuh.
Masalah timbul ketika susu sapi murni berbau amis. Dilansir laman Garden Guide, bau amis mirip sapi yang ditemukan dalam susu murni disebabkan banyak hal. Mulai dari ambing sapi betina kotor, sapi mengidap penyakit, hingga makanan yang diberikan.
Meskipun rasa alami, disertai bau amis tentunya, terkadang disenangi orang, sebagian lainnya memilih menjauhi susu semacam ini. Tidak bisa dipungkiri, bau amis kuat mungkin merusak pengalaman minum yang seharusnya menyenangkan.
Salah satu solusi untuk mengatasi situasi ini adalah merebus susu murni atau raw milk itu. Pertanyaan baru muncul, bagaimana cara merebusnya dengan benar agar tidak lagi amis? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!
Poin Utamanya:
- Bau amis susu sapi murni disebabkan banyak hal, mulai dari proses pemerahan, makanan sapi, hingga kondisi kesehatan sapi.
- Susu sapi murni bisa dipasteurisasi atau direbus dengan batasan suhu tertentu. Jika direbus asal-asalan, nutrisinya akan berkurang.
- Salah satu tips menghilangkan amis susu sapi murni adalah memasukkan sedikit garam saat merebusnya. Bisa juga dengan cara menutup tempat penyimpanan susu menggunakan kain yang telah direndam cuka.
Cara Merebus Susu Sapi Murni agar Tidak Amis
Tips pertama yang bisa dilakukan adalah merebus susu dengan sedikit garam. Bahan dapur satu ini dapat sedikit menetralkan aroma susu sapi yang amis. Namun, penggunaannya harus diperhatikan agar susu tidak berubah jadi asin.
Cara lainnya, sebagaimana dilaporkan situs Garden Guide, adalah memanfaatkan kain yang sudah direndam cuka. Kain ini cukup ditelungkupkan di atas wadah penyimpanan susu. Perlu dicatat, cara ini kurang umum diaplikasikan.
Direbus biasa saja, dalam artian tanpa penambahan bahan khusus, sejatinya sudah membantu mengurangi bau amis. Namun, perlu diketahui bahwa perebusan yang dimaksud tidak boleh mencapai titik didih karena justru bisa mengurangi nutrisi susu. Proses perebusan atau pemanasan ini disebut pasteurisasi.
Di bawah ini tata caranya menurut Ir Hieronymus Budi Santoso dalam buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Industri Peternakan:
- Saring susu dengan saringan teh agar bersih dari kotoran yang mungkin terlarut.
- Panaskan susu murni dengan api kecil atau sedang.
- Aduk perlahan agar susu tidak pecah.
- Panaskan sampai suhu 75 derajat Celsius agar kuman patogen mati. Jika tidak punya termometer, kira-kira, 1 liter susu murni direbus selama 5 menit.
- Jangan merebus susu murni sampai mendidih karena kaseinnya bisa rusak.
- Agar tidak pecah, hindari mengaduk terus-menerus.
- Agar susu tidak menempel di panci, olesi dengan margarin di bagian dalamnya.
Dilansir situs Oregon State University (OSU), ada banyak metode untuk pasteurisasi susu, salah satunya menggunakan panci ganda. Berikut tata caranya:
- Masukkan air ke dalam panci paling bawah, lalu didihkan.
- Tuang susu murni di panci bagian atas. Panaskan di atas air mendidih sembari diaduk.
- Masak dengan suhu 161 derajat fahrenheit (sekitar 71 derajat Celsius) selama 15 detik.
- Letakkan panci berisi susu panas ke dalam wadah berisi air dingin. Jaga air tetap dingin.
- Aduk terus susu hingga dingin.
- Simpan dalam lemari es.
Sebelum menghilangkan bau amis dengan metode perebusan di atas, detikers disarankan membeli susu murni dari peternakan sapi yang menjaga kualitasnya. Biasanya, sapi yang diberi makan rumput hijau segar punya susu dengan aroma segar. Namun, tidak berarti juga bebas bau amis 100%.
Bahaya Minum Susu Sapi Mentah
Berdasar keterangan dari Healthline, pada dasarnya, susu sapi keluar dalam kondisi steril. Namun, proses pemerahan, penyimpanan, dan seterusnya berpotensi membuat susu terkontaminasi bakteri yang tidak terlihat mata telanjang.
Adapun bakteri yang mungkin hidup dalam susu sapi adalah Campylobacter, Salmonella, Eschericihia coli, dan Listeria monocytogenes. Bakteri-bakteri ini bisa menginfeksi tubuh manusia, ditandai gejala seperti muntah, diare, dehidrasi, dan demam.
Semua kalangan berpotensi terpapar bakteri-bakteri dalam susu sapi. Namun, risikonya meningkat untuk ibu hamil, anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Merebus Susu Menghilangkan Nutrisi, Benarkah?
Istilah merebus yang dimaksud dalam sub bahasan ini merujuk pada prosedur pasteurisasi. Sederhananya, pasteurisasi adalah proses memanaskan susu dalam suhu dalam jangka waktu tertentu untuk membunuh kuman berbahaya.
Susu kemasan yang detikers temukan di supermarket biasanya sudah melalui proses pasteurisasi atau proses lain dengan tujuan menghilangkan bakteri. Namun, susu murni sering kali dijual segar sehingga perlu direbus dahulu.
Nah, perebusan susu murni ini secara umum diyakini menghilangkan nutrisi-nutrisi yang dimiliki. Apakah benar demikian?
Kembali dilihat dari Healthline, proses pasteurisasi memang menghilangkan sejumlah vitamin, karbohidrat, mineral, atau lemak, tetapi jumlahnya tidak signifikan. Sebuah studi menyebut proses pemanasan ini hanya menghilangkan sedikit saja vitamin susu murni.
Begitu pula untuk kalsium dan fosfor yang menjadi alasan banyak orang minum susu. Keduanya diketahui tahan panas sehingga tidak lantas hilang begitu saja akibat pasteurisasi. Faktanya, satu cangkir susu pasteurisasi menyediakan 23% dari total kebutuhan harian kalsium dan hampir 20% untuk fosfor.
Anggapan bahwasanya perebusan susu menyebabkan protein rusak juga tidak benar. Selama dilakukan dengan benar, sesuai batas suhu dan jangka waktunya, kasein yang merupakan 80% penyusun protein susu tidak akan berkurang. Adapun sisa 20%-nya, yakni whey protein, hanya akan sedikit terdampak daya cerna dan komposisi nutrisinya.
Akhir kata, perebusan susu murni bisa membantu mengurangi bau amis yang kuat. Metode perebusan pasteurisasi ini juga meminimalkan jumlah bakteri kontaminan yang mampu menyebabkan masalah kesehatan.
Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"
(par/alg)