Soto Bening Tanpa Daging Legendaris di Klaten, Seporsi Rp 4.500

Soto Bening Tanpa Daging Legendaris di Klaten, Seporsi Rp 4.500

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 29 Sep 2024 10:22 WIB
Tampilan soto bening di warung soto Umbul Bening Klaten Tengah, Klaten.
Tampilan soto bening di warung soto Umbul Bening Klaten Tengah, Klaten.Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Soto, biasanya disajikan dengan suwiran daging ayam atau potongan daging sapi. Terkadang ada yang memakai kecambah, kubis, hingga koya, sesuai dengan khas daerah masing-masing. Namun, ada satu warung di Klaten yang menyajikan soto dengan tampilan yang tak biasa, yakni soto bening.

Warung soto itu bisa ditemukan di sebuah gang berjarak 100 meter, utara stasiun Klaten. Bernama Soto Umbul Bening tepatnya di Kampung Tegal Klaten, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah. Warung itu sudah menjual soto bening selama 50 tahun.

Ya, seperti namanya, soto tersebut benar-benar bening, tak dilengkapi potongan daging atau sayur yang menonjol. Dari pantauan detikJateng, pengunjung akan disajikan nasi dengan kuah soto, potongan kecil wortel, sohun, dan sedikit bawang goreng serta seledri. Soto tersebut juga disajikan di piring, bukan mangkok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunjung juga disajikan makanan pelengkap lain di meja, seperti ayam goreng, tahu, atau tempe. Pengunjung bisa mengambilnya sendiri bila menginginkannya.

Meskipun tanpa daging, hal itu tidak mengurangi kelezatannya dari segi rasa. Aroma dan cita rasa daging pada kuah kaldu ayamnya masih sangat terasa.

ADVERTISEMENT

Bumbu yang ditumbuk halus di dalam kuahnya menghasilkan tampilan yang lebih bening. Ditambah bawang goreng, membuat cita rasa sotonya masih mengena di lidah.

Yeti Novianti (42), pengelola warung Soto Umbul Bening, menuturkan warung soto itu dirintis oleh sang nenek Mbah Simpen Bening sekitar 50 tahun yang lalu. Dengan harga Rp 4.500 per porsi itu sudah bisa dinikmati.

"Soto sop umbul bening khasnya ya bening, kuahnya tetep pakai daging tapi penyajiannya tidak. Ya dari dulu kaya gini," ungkap Yeti kepada detikJateng, Sabtu (28/9/2024) siang.

Diceritakan Yeti, saat neneknya dulu berjualan, soto itu sering dinikmati oleh anak-anak sekolah. Banyak anak sekolah yang menyukainya lantaran soto itu memiliki harga murah dan tidak memakai daging.

"Karena melayani anak-anak sekolah ya sederhana, harganya murah terjangkau. Sekarang harganya Rp 4.500 per porsinya," terang Yeti.

Menurut Yeti, dalam sehari ia bisa menjual 100 porsi soto bening. Pembelinya pun dari berbagai wilayah.

"Sehari ya 100-an, bukanya mulai jam 07.15 WIB sampai jam 15.00 WIB. Pembeli dari berbagai wilayah," imbuhnya.

Salah satu pelanggan asal Kecamatan Jogonalan, Budi Wibowo, mengatakan cita rasa Soto Umbul Bening tidak pernah berubah sejak dulu. Dirinya sering mampir setiap pergi ke kota.

"Setiap saya jemput anak sekolah sering mampir. Bedanya di sini tidak menggunakan daging, tapi rasanya tidak kalah dengan soto yang lain," katanya kepada detikJateng.

"Harganya juga tidak mahal, karena cuma Rp 4.500. Lauknya ada ayam goreng, tempe, tahu dan lainnya," imbuh Budi.




(cln/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads