Telor asin adalah salah satu oleh-oleh khas Brebes, Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda. Namun bukan berarti daerah lain tidak bisa membuat pangan berbahan telur bebek ini.
Bahan telur asin bahkan bisa dibuat di rumah asal memiliki bahan yang diperlukan. Telur asin cocok dikonsumsi setiap saat dari berbagai kalangan usia. Penasaran cara membuat telur asin dan asal usulnya?
Cara Membuat Telur Asin
Dikutip dari buku Membuat Telur Asin Aneka Rasa karya Warisno, cara membuat telur asin ada dua, yaitu penyuntikan secara langsung dan pengasinan menggunakan bubukan bata merah atau abu dapur. Semakin lama waktu pengasinan, membuat perubahan pada warna kuning telur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahan-bahan yang digunakan yaitu telur bebek yang sudah dicuci bersih, abu gosok atau bata merah yang ditumbuk, garam beryodium, air dan ember. Cara membuatnya yaitu campur abu gosok dengan garam, lalu tuang air secukupnya sampai menjadi pasta atau lumpur.
Balur telur satu per satu dengan lumpur dan letakkan di keranjang. Simpan selama 14-15 hari. Setelah itu cuci telur bebek sampai bersih dan rebus dengan api kecil selama 30 menit hingga satu jam.
Asal Mula Telur Asin
Menurut Jurnal dari Universitas Kristen Maranatha, telur asin adalah makanan khas Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Hidangan ini merupakan telur bebek yang melalui proses tertentu untuk menjadikan rasanya asin.
Dari jenis telur bebek yang dijadikan telur asin, ada berbagai jenis, yaitu telur asin biasa dan organik atau yang lebih dikenal dengan telur asin pangon.
Diberitakan detikcom sebelumnya, telur asin Brebes bermula dari tradisi warga keturunan Tionghoa dalam mengawetkan bahan makanan, termasuk telur.
Kemudian, telur asin Brebes juga dikenal sebagai ikon makanan khas daerah setelah dikomersialkan sejak tahun 1950-an. Jika dilacak, telur asin berasal dari tradisi mengawetkan makanan dan ritual sesaji pada Sejit atau dewa bumi di klenteng-klenteng.
Bermula dari sesaji untuk dewa bumi, masyarakat Tionghoa pun menjadikan telur asin sebagai bagian dari kekuatan untuk bertahan pada masa transisi pasca kemerdekaan.
Awalnya, warga pribumi dipekerjakan untuk membuat telur asin oleh masyarakat Tionghoa. Tapi setelah menyerap ilmunya, mereka membuat telur asin sendiri dan terus berkembang sampai sekarang.
Sehingga, semakin banyak orang membuat telur asin, semakin banyak pula pengusaha yang mengolah makanan ini. Sejak itulah Brebes mulai dikenal sebagai sentra telur asin.
Jika dahulu telur asin hanya dikenal dengan penyajian direbus dan digoreng, kini telah banyak varian telur asin mulai dari dipanggang, dibakar, direbus bahkan dengan rasa madu hingga strawberry
Telur Asin Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya
Mengutip Antara, pada tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan telur asin sebagai warisan budaya takbenda. Telur asin dianggap memiliki nilai akulturasi bagi masyarakat Brebes.
Tak heran, telur asin sudah diterima oleh banyak pihak dari berbagai strata sosial. Panganan ini sudah dikomersialkan sejak lama yaitu dari tahun 1950-an dan akrab dengan masyarakat Indonesia.
Itulah informasi mengenai asal mula telur asin beserta cara membuatnya. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya.
(elk/row)