Sebuah warung kaki lima di Semarang viral karena dianggap menjual indomie dengan harga yang terlalu mahal, yakni Rp 35 ribu dan Rp 41 ribu. Pegawai warung itu, Wahyudi (46) menganggap bahwa harga yang diberikan berbeda dengan daftar menu karena ada permintaan tambahan.
Warung tersebut bernama Adem Ayem, berada di Jalan KH Ahmad Dahlan tak jauh dari Jalan Simpang Lima Semarang. Berdiri sejak 1990, warung itu lebih dikenal menjual susu dan roti bakar.
Baru sekitar tahun 2010 warung Adem Ayem mulai menjual indomie dengan berbagai pilihan toping. Hingga mendadak ramai diperbincangkan usai akun Tiktok @ter*** menceritakan pengalamannya membeli indomie di sana dan dikenai harga tak wajar.
Dari tiga orang pegawai, tak ada yang tahu bahwa tempat mereka bekerja tengah viral. Namun, Wahyudi membenarkan cerita di TikTok tersebut. Dia juga yang melayani dua orang tamu itu pada Senin (30/1) malam.
"Yang jajan ke sini itu selama saya di sini itu nggak ada yang komplain soal harga, soalnya misalnya ada yang merasa harganya tidak sesuai kan bisa konfirmasi dulu," kata Wahyudi saat ditemui, Rabu (1/2/2023).
Saat itu, ada dua orang yang memesan Indomie dengan menu Indomie dobel + telur, sosis, kornet. Pemesan satu meminta telurnya didadar dan yang satu lagi meminta telurnya direbus setengah matang.
Wahyudi mengaku tak tahu bila bosnya memberi harga masing-masing Rp 35 ribu dan Rp 41 ribu. Dia menduga harga itu diberikan karena ada permintaan tambahan dari pembeli.
"Ini ndelalah aku sama masnya ini kok aku nggak ngomong dulu biasanya kan kalau ada tambahan-tambahan ini kan, emang nggak ada tambahan tapi kan pesanannya beda sama yang di menu," ujarnya.
Warung itu memang selalu menampilkan menu dan daftar harga agar pembeli tidak merasa kesulitan. Satu porsi Indomie polos dihargai Rp 10 ribu, sedangkan indomie + telur, sosis, kornet dihargai Rp 25 ribu.
"Kalau lihat bikinnya kan mungkin kesulitan, mungkin bosnya itu menghargai bingung, kalau saya sih namanya anak buah ya gitu," katanya.
Namun, saat itu, kedua pengunjung yang akhirnya memviralkan tempatnya bekerja tidak komplain kepada bosnya. Keduanya pergi meninggalkan warung seperti pengunjung lainnya.
"Nggak (komplain), kayaknya biasa aja, nggak tanya harganya kok biasa aja. Kalau komplain kan bisa konfirmasi langsung gitu, kalau orangnya tanya 'Pak kok harganya segini' kan bisa dijelasin di sini," ujarnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(rih/ahr)