Lodeh Kluwih Ternyata Jadi Menu Wajib untuk Sultan Jogja, Apa Alasannya?

Lodeh Kluwih Ternyata Jadi Menu Wajib untuk Sultan Jogja, Apa Alasannya?

Anggah - detikJateng
Rabu, 01 Feb 2023 06:30 WIB
Pawon Ageng Keraton Jogja ini menyajikan menu Dhahar Dalem atau sajian khusus untuk Sultan dan keluarga. Lokasinya berada di barat Pelataran Kemagangan. Foto diambil Jumat (20/1/2023).
sayur lodeh kluwih menu wajib Dhahar Dalem atau makanan Sultan (Foto: Anggah/detikJateng)
Yogyakarta -

Pawon Ageng merupakan dapur Keraton Jogja yang khusus menyajikan makanan khusus bagi Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan keluarganya. Ternyata ada satu menu yang wajib dihidangkan bagi Sultan. Apa itu?

Carik Keparak Nyi KRT Hamong Sastra Indraswari mengatakan menu wajib yang harus dihidangkan adalah lodeh kluwih. Lia, sapaan karibnya, menyebut Pawon Ageng ini adalah dapur khusus menyiapkan Dhahar Dalem atau hidangan untuk Sultan.

"Untuk Pawon Ageng memasak dan menyiapkan menu hari-hari untuk Ngarso Dalem, menunya yang wajib itu setiap hari harus ada adalah lodeh kluwih," ujar Lia saat diwawancara di Pawon Ageng, Jumat (20/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lia mengatakan lodeh kluwih memiliki makna khusus sehingga harus selalu dihidangkan untuk Sultan.

"Mengharapkan semuanya itu selalu linuwih (memiliki kelebihan) dalam kesehatan, keberkahan," terang Lia menjelaskan makna lodeh kluwih.

ADVERTISEMENT

Lia menambahkan selain lodeh kluwih, ada pula menu pendamping lainnya. Di antaranya tempe atau tahu bacem hingga oseng-oseng yang menunya akan ditentukan oleh juru masak Keraton Jogja.

"Nanti menu tambahan seperti tahu tempe bacem, oseng-oseng pare atau lainnya. Menu pendamping dari ini sendiri terus bergantian dari Bu Susi (juru masak Pawon Ageng) ada variasinya biar nggak bosen, yang paling sering tempe bacem itu," ujar Lia.

Lia menambahkan tidak ada yang spesial dari alat-alat masak maupun menu makanan di Pawon Ageng. Menurutnya, alat-alat yang digunakan untuk memasak turut mengikuti perkembangan zaman misalnya saja penggunaan kompor gas dan alat masak lainnya.

"Untuk alat-alat sama pada umumnya tetap pakai sutil, panci seperti pada umumnya kalau dulu masih pakai anglo namun karena sekarang sudah praktis pakai kompor, tidak ada ketentuan khusus untuk pakai anglo," ujar Lia.

Lia mengungkap kegiatan di Pawon Ageng diawali dengan belanja bahan baku. Kemudian aktivitas memasak dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.

"Pawon Ageng khusus untuk masakan hari-hari, pawon masak pada pukul 9.00 WIB nanti sekitar jam 11.00 WIB terus nanti sekitar setengah 12 mulai dijemput oleh Konco kakung untuk dimasukkan ke jodhang (tempat khusus membawa sajian) dan diangkat hingga diantarkan ke Keraton Kilen rumah tinggal Ngarso Dalem," ujar Lia.




(ams/ahr)


Hide Ads