Wonogiri mempunyai beberapa makanan khas zaman dulu alias jadul. Keberadaan makanan jadul itu kini semakin sulit didapat di pasaran dan hanya ada di tempat serta waktu tertentu.
Salah satu tempat yang masih menjual makanan jadul Wonogiri berada di Pasar Dhoplang Desa Pandan Kecamatan Slogohimo Wonogiri. Para pedagang makanan jadul di sana saat ini mengikuti event Jajan Durian dan Kuliner Jadul di Alun-Alun Wonogiri selama tiga hari, 24-26 Januari.
Pengelola Pasar Dhoplang, Abdul Wahid Ahmadi, mengatakan ada beberapa makanan khas Wonogiri yang saat ini sulit didapatkan di pasaran atau penjual makanan. Di antara makanan yang sudah langka itu adalah kicak (bahan tiwul), sambal cabuk, bongko, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sega bancakan atau brokohan sudah sulit didapatkan juga, karena budaya kondangan langka. Di dalam sega bancakan juga ada makanan yang langka, di antaranya bongko. Makanan gatot sekarang juga sudah langka di pasaran," kata Abdul kepada detikJateng, Selasa (24/1/2023).
"Makanan khas jadul Wonogiri itu rata-rata terbuat dari gaplek singkong. Rasanya tidak terlalu asin dan juga tidak terlalu manis," imbuh Wahid.
Berikut makanan jadul Wonogiri yang kian langka:
Daftar 8 Makanan Jadul Khas Wonogiri yang Kian Langka
![]() |
1. Gatot
Gatot merupakan makanan ringan zaman dulu yang terbuat dari gaplek singkong. Singkong dikupas dan dikeringkan kemudian direndam selama lima hari.
Makanan berwarna cokelat dan hitam ini berbahan singkong dengan kualitas bagus sehingga rasa dari gatot lebih kenyal dan nikmat. Biasanya makanan ini disajikan dengan parutan kelapa.
![]() |
2. Kicak
Kicak merupakan makanan dengan bahan dasar gaplek singkong. Namun gaplek untuk kicak teksturnya lebih lembut, berbeda dengan bahan gatot.
Rasa dari kicak ini manis. Makanan berwarna cokelat ini biasanya dihidangkan dengan daun pisang.
![]() |
3. Grontol
Grontol merupakan makanan jadul yang berbahan dasar jagung. Proses pembuatan makanan ini berawal dari jagung yang dipipil kemudian direndam terlebih dahulu. Setelah itu jagung dikukus.
Makanan ini biasa disajikan dengan parutan kelapa. Rasa dasar makanan ini asin. Namun bisa dioelah sesuai selera, misalnya menjadi manis.
Selengkapnya di halaman berikut.
![]() |
4. Sambal Cabuk
Sambal berwarna hitam ini berbahan dasar wijen hitam. Selain itu ada campuran cabai, kemangi dan kelapa. Sambal ini cocok untuk menjadi teman santap saat makan.
![]() |
5. Bongko
Bongko merupakan makanan yang terbuat dari kedelai. Namun kedelai yang ditumbuk tidak terlalu lembut.
Selain kedelai, bongko juga bisa dibuat dengan bahan dasar gude. Namun keberadaan gude tidak tersedia setiap saat, hanya di waktu tertentu.
Saat mengolahnya memakai bumbu bawang merah putih, bawang merah, dan daun salam agar sedap. Bongko dibungkus menggunakan daua pisang dan dicampuri parutan kelapa. Wujudnya tidak jauh berbeda dengan botok.
![]() |
6. Besengek
Besengek merupakan olahan yang bisa digunakan untuk lauk makanan. Bahan dasarnya adalah tempe mlanding. Namun bisa dicampuri bahan lain seperti kulit melinjo.
7. Jadah Bintul
Jadah ada 4 macam, yakni jadah cantel, jojoh, kepel dan bintul. Bahan dasar jadah berasal dari ketan yang dikukus dan dihaluskan menggunakan kayu halus. Khusus jadah bintul, ketan dicampuri kacang tolo.
![]() |
8. Tiwul Hitam
Tiwul di Wonogiri ada yang berwarna hitam dan cokelat. Perbedaan warna itu disebabkan adanya perbedaan teknis merendam gaplek. Tiwul cokelat hanya direndam sebentar. Sedangkan tiwul hitam bisa sampai dua hingga tiga hari. Lamanya merendam gaplek mempengaruhi rasa tiwul.