Kraca Khas Banyumas Laris Diburu Pas Ramadan, Paling Enak Saat Disedot

Kraca Khas Banyumas Laris Diburu Pas Ramadan, Paling Enak Saat Disedot

Vandi Romadhon - detikJateng
Minggu, 10 Apr 2022 20:37 WIB
Kraca khas Banyumas paling diburu pas Ramadan, paling enak disantap dengan cara disedot.
Kraca khas Banyumas (Foto: Vandi Romadhon/detikJateng)
Banyumas -

Kraca atau keong sawah menjadi kudapan yang selalu diburu warga Banyumas sebagai teman saat berbuka. Rasanya yang nikmat dan menggugah selera cocok untuk santapan saat berbuka puasa.

Kraca merupakan sejenis siput air yang banyak ditemui di sawah. Diolah dengan aneka rempah, perpaduan gurih dan pedas menambah rasa daging kraca.

"Saya hampir setiap hari membeli kraca selama puasa ini, kayaknya ada yang kurang kalo habis tarawih kalau nggak makan kraca ini," kata salah satu pembeli kraca Anas Wahyu kepada detikJateng saat ditemui di Jalan Bobosan Banyumas, Minggu (10/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anas menyebut menikmati kraca paling enak dengan cara disedot. Penjual kraca biasanya juga menyediakan tusuk untuk mencongkel daging kraca dari cangkangnya.

"Nikmatnya saat nyedotnya itu mas, ada sensasi tersendiri saat memakannya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu penjual kraca di Jalan Bobosan Purwokerto Utara, Tari, menyebut penjualannya meningkat selama bulan Ramadan. Dia mengaku sering kali harus menolak pembeli karena telah kehabisan.

"Saya jualan tidak hanya bulan Ramadan tapi kalau saat puasa seperti ini cukup laris bisa tiga kali lipat dibanding hari biasa, hari biasa habis 10 kg kalau bulan Ramadan bisa 30-40 kg," kata Tari.

Kraca khas Banyumas paling diburu pas Ramadan, paling enak disantap dengan cara disedot.Kraca khas Banyumas paling diburu pas Ramadan, paling enak disantap dengan cara disedot. Foto: Vandi Romadhon/detikJateng

Tari menyebut bahan baku dibeli dari warga sekitar yang mencari kraca di sawah-sawah. Dia menyebut sebelum dimasak, kraca harus didiamkan semalam untuk membuang kotoran di dalamnya.

"Saya dapat kraca dari orang orang sekitar sini yang mencari di sawah. Nanti dilubangi dulu bagian belakangnya dan didiamkan satu malam sebelum dimasak supaya kotorannya keluar," jelas wanita yang sudah 20 tahun berjualan kraca ini.

Dia menyebut selain untuk membuang kotoran, lubang itu berfungsi membuat bumbu meresap hingga ke dalam kraca. Aneka rempah ini juga membuat bau tanah berkurang dari kraca berkurang.

"Supaya tidak bau tanah, setelah direndam semalam sebelum dimasak dicuci lagi dua sampai tiga kali jadi kraca betul-betul bersih saat akan dimasak," tuturnya.

Untuk menikmati kraca, pembeli tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Kraca ini bisa dibeli seharga Rp 5 ribuan.

"Saya menyediakan dua kemasan, yang kecil satu plastiknya Rp 3.000, kalau yang besar itu harganya Rp. 5.000," tutupnya.




(ams/ams)


Hide Ads