Mahasiswa itu bernama Redho Tri Agustian (20) warga Ketapang, Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Pihak UMY mengaku waswas jika korban mutilasi itu adalah mahasiswanya.
"Lha ini kita juga sedang kehilangan mahasiswa sejak 11 Juli, saya juga waswas," kata Rektor UMY Prof. Gunawan Budiyanto kepada detikJateng, Senin (17/7/2023).
Akan tetapi, Gunawan mengaku enggan berspekulasi sebelum ada bukti yang kuat. Menurutnya, saat ini UMY masih menunggu keterangan resmi dari Polda DIY.
"Tapi kita tunggu saja keterangan dari Polda DIY," ujarnya singkat.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY Faris Al-Fadhat mengaku telah berkoordinasi dengan Polda DIY dan keluarga Redho. Menurutnya, Polda DIY akan menyampaikan hasil forensiknya.
"Kita sudah koordinasi, hanya nanti dari Kapolda akan menyampaikan hasil forensiknya dulu, jadi kita belum disampaikan secara resmi hasilnya. Karena itu, kita tidak bisa mendahului polisi," kata Faris kepada detikJateng hari ini.
Disebutnya, pihak keluarga Redho hingga Minggu (16/7) juga belum mendapatkan konfirmasi dari kepolisian. Kemungkinan, hal tersebut karena masih menunggu hasil tes DNA.
"Sampai tadi malam keluarga belum disampaikan resmi katanya oleh kepolisian. Jadi sepertinya keluarga masih menunggu juga," ujarnya.
"Saya memahami sih, karena ini kasus yang ditangani Polda mutilasi jadi perlu waktu untuk mencocokkan anggota badan kemudian DNA, semua itu agar saat menyampaikan nanti lebih pasti," tutur Faris.
(rih/ams)