Dinkes DIY Tegaskan Antraks Tak Menular dari Manusia ke Manusia

Dinkes DIY Tegaskan Antraks Tak Menular dari Manusia ke Manusia

Adji G Rinepta - detikJateng
Kamis, 06 Jul 2023 14:47 WIB
Jumpa pers di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Kamis (6/7/2023).
Pemda DIY jumpa pers kasus antraks, di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Kamis (6/7/2023). Foto: Adji Ganda Rinepta/detikJateng
Jogja -

Wabah antraks merebak di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Keberadaan virus ini membuat kekhawatiran masyarakat terlebih dengan adanya seorang warga yang meninggal dunia usai terpapar antraks.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pembajun Setyaningastutie menegaskan penyakit antraks tak menular dari manusia ke manusia.

"Satu yang perlu digarisbawahi penyakit antraks itu tidak menular dari manusia ke manusia," ujar Pembajun dalam jumpa pers di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Kamis (6/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi nggak ada kemudian kena antraks terus bisa menularkan pada yang lain, tidak. Pasti dari hewan ke manusia," lanjutnya.

Pembajun melanjutkan, penyakit antraks termasuk salah satu penyakit zoonosis atau penyakit yang berasal dari binatang. Antraks kepada manusia bisa menyerang di kulit, pernapasan, serta pencernaan.

ADVERTISEMENT

"Kalau kulit itu biasanya manusia itu bersentuhan dengan baik itu hewan ternaknya entah kulitnya, entah tulangnya, entah apanya, yang memang hewan itu positif antraks," jelas Pembajun.

Sedangkan yang menyerang pernapasan, berasal dari spora di dalam hewan ternak yang telah mari karena positif antraks. Spora tersebut terhirup oleh manusia.

"Sporanya dari hewan yang mati karena antraks, entah kulitnya lalu nempel ke rumput atau di tumbuh-tumbuhan terus sporanya terhirup," papar Pembajun.

"Kalau antraks pencernaan jelas kalau itu karena mereka mengonsumsi daging atau apa pun dari ternak yang sudah positif antraks," tambahnya.

Sementara itu, Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto menambahkan, dampak terburuk pada manusia adalah jika daging hewan ternak positif antraks dikonsumsi manusia.

"Tapi pastinya yang paling akut dan paling memudahkan menjadi penyebab, dan efeknya ini sangat keras kepada kesehatan manusia manakala dikonsumsi," terangnya.




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads