Kasus sifilis atau penyakit raja singa melonjak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencapai 89 kasus per April 2023 pada kelompok umur penderita mayoritas berusia 25-49 tahun. Hal itu diungkapkan akun resmi Twitter Dinas Kominfo Pemda DIY pagi ini.
"Pada tahun 2020, pengidap sifilis mencapai 15 persen dari LSL (Lelaki Seks Lelaki). Kasus ini mengalami peningkatan pada tahun 2021 mencapai 34 persen. Kemudian pada tahun 2022 mencapai 44 persen. Tahun lalu, kasus sifilis sudah mencapai 333 kasus," tulis akun twitter @kominfodiy dalam infografis, Senin (19/6/2023).
Dalam infografis yang diunggah akun @kominfodiy juga disertakan beberapa penyebabnya. Dikutip detikJateng, berikut penjelasan selengkapnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perilaku seksual berisiko ini ada berbagai macam penyebabnya, di antaranya:
- Tidak menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual
- Kebiasaan bergonta-ganti pasangan,
- Melakukan seks anal,
- Menggunakan obat-obatan terlarang saat berhubungan seksual."
Dalam utasnya juga disebutkan hal ini menjadi perhatian bersama bagi pemerintah untuk menekan angka sifilis agar tidak lagi mengalami peningkatan.
"Faktor peningkatan tersebut dikarenakan aktivitas seksual yang berisiko, yakni, cara melakukan hubungan seksual yang tidak aman sehingga mampu meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi menular seksual (IMS) dan kehamilan tidak direncanakan (KTD)," tulis akun @kominfodiy.
Tau nggak sih Lur, Kasus Sifilis di DIY Melonjak loh. π§
β Kominfo DIY (@kominfodiy) June 19, 2023
Kasus sifilis atau penyakit raja singa melonjak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan angka mencapai 89 kasus per April 2023 pada kelompok umur penderita mayoritas berusia 25-49 tahun. pic.twitter.com/94Y7Uyua01
(dil/sip)