.webp)
Bima Perkasa Jogja (BPJ) membukukan kemenangan perdana Seri VI Indonesian Basketball League (IBL) di GOR Amongraga Rabu (24/5) malam. Anak asuh Efri Meldy itu sukses menggilas Elang Pacific Caesar dengan skor 101-76.
Hasil ini sekaligus membuat Bima Perkasa mengukir rekor baru. Andre Adrianno dan kawan-kawan sukses mencetak 100 angka.
Skor itu tidak hanya rekor baru tetapi juga membawa Bima Perkasa makin dekat ke playoff IBL 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apresiasi ke semua pemain, termasuk Restu Dwi Purnomo yang main sambil menahan cedera di pinggangnya. Hasil ini menjadi modal penting untuk menghadapi Prawira besok. Terima kasih untuk Kanca Bima yang sudah memenuhi GOR," kata pelatih Bima Perkasa Efri Meldy, usai pertandingan, Rabu (24/5/2023).
Bima Perkasa sempat kalah start dari Pacific Caesar. Renggangnya defense membuat ring dibombardir empat kali tembakan tiga angka Muhammad Ariezky sampai paruh kuarter.
Coach Efri Meldy memutus momentum Pacific dengan time out lalu melakukan rotasi dengan memasukkan Ali Mustofa dan Nuke Tri Saputra.
Masuknya Ali dan Nuke mampu mengendalikan arah angin. Michael Williams, center Pacific tak leluasa lagi di dalam paint area. Rotasi plus agresifnya defense membawa Bima Perkasa berbalik unggul lalu merebut kuarter pertama 27-26.
"Memang kuarter pertama tadi telat panas, kami kurang agresif," beber Efri Meldy.
Bima Perkasa lalu mulai membaik di kuarter dua. Baru dua menit laga berjalan Bima Perkasa mulai meninggalkan Pacific 34-28.
Masuknya Fuquan Niles di kuarter dua menghibur dengan dunk ala Charles Barkley-nya. Bima Perkasa mengunci kuarter dua dengan 59-46.
Di kuarter tiga, Bima Perkasa memperlebar jarak di akhir kuarter menjadi 77-57. Mulai dari kuarter dua sampai tiga agresifnya defense Bima Perkasa membuat Ariezky tak berkutik. Tumpuan serangan Pacific Caesar itu tak mencetak satu angka pun hingga Bima Perkasa memenangkan pertandingan dengan 101-76.
Dalam laga ini Andre Adriano terpilih menjadi MVP. Dia mengakui memang di kuarter awal sempat kehilangan poin.
"Masalahnya memang hanya di awal saja. Dia (Ariezky) wangi di kuarter pertama lalu kami sadar harus bisa bikin dia 'mati', defense ya harus agresif lalu kami balas di kuarter selanjutnya," tandas Andre Adriano.
(ahr/apl)
