Beredar video curhatan perempuan pemeluk Hindu yang mengaku ditolak masuk ke Candi Ijo, Sleman, Jogja, untuk beribadah. Postingan yang diunggah oleh akun TikTok @zanzabella666 itu kemudian viral.
Dilihat detikJateng, Senin (8/5/2023), dalam video perempuan tersebut menceritakan datang ke Candi Ijo pukul 6 sore. Saat kedatangannya, Candi Ijo telah tutup untuk wisatawan.
Namun, saat hendak masuk untuk bersembahyang, juru kunci Candi Ijo mengatakan bahwa lokasi tersebut bukan tempat beribadah namun cagar budaya. Mereka dilarang masuk ke kawasan candi untuk beribadah. Selain itu, disebutkan juga telah terjadi percekcokan dengan juru kunci candi.
"Buat di situ prasasti atau makalah yang menjelaskan cerita tentang sejarah kehinduan atas candi tersebut. Semoga saya ini mendapatkan izin untuk melakukan upacara ritual Hindu di Candi Ijo sebagai lambang toleransi kita bersama," ucap perempuan dalam video itu.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid saat dikonfirmasi soal keluhan itu mengatakan bahwa dinas hanya berwenang memungut retribusi masuk di 7 candi kecil. Termasuk retribusi masuk Candi Ijo.
"Kalau Dinas Pariwisata kewenangannya hanya melakukan pemungutan retribusi, itu kan jadwalnya sampai jam setengah 6 sore, setelah itu Dinas Pariwisata tidak di situ," kata Ishadi dihubungi wartawan, Senin (8/5/2023).
Sementara kewenangan untuk mengeluarkan izin ibadah di candi, lanjutnya, berada di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X yang dulunya disebut BPCB. Termasuk pengelolaan candi secara keseluruhan juga ada di BPK.
"Jadi Dispar (Sleman) tidak berwenang untuk mengizinkan seseorang untuk menggunakan sesuatu di luar kepentingan pariwisata. Pihak-pihak yang mau menggunakan candi di luar wisata harus ke BPCB (sekarang BPK Wilayah X)," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan BPK Wilayah X. Dari informasi yang dia terima, BPK sedang berkoordinasi lebih lanjut terkait peristiwa ini.
"Kemarin saya telepon dengan salah satu pihak sana (BPK Wil X) katanya mau dikoordinasikan," pungkasnya.
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
(aku/ahr)