Wisata Keraton Jogja Tutup saat Peringatan Idul Fitri, Ini Jadwalnya

Wisata Keraton Jogja Tutup saat Peringatan Idul Fitri, Ini Jadwalnya

Adji G Rinepta - detikJateng
Selasa, 18 Apr 2023 14:37 WIB
Wisata Taman Sari
Wisata Taman Sari. Foto: detik
Yogyakarta -

Keraton Yogyakarta akan menyelenggarakan rangkaian peringatan Idul Fitri 1444 H, sehingga ada penyesuaian jam operasional museum dan wisata di Keraton Yogyakarta.

Carik KHP Nitya Budaya, Nyi R.Ry Noorsundari mengatakan, wisata Kedhaton atau bangunan inti Keraton akan ditutup selama tiga hari dan dibuka kembali pada Senin, 24 April 2023.

"Kedhaton akan libur pada Jumat (21/4), Sabtu (22/4), dan Minggu (23/4)," kata Noorsundari melalui keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini khusus edisi Lebaran saja (buka hari Senin), karena biasanya setiap hari Senin wisata Keraton itu ditutup," imbuh dia.

Untuk museum Keraton lainnya seperti Museum Wahanarata di Jalan Rotowijayan akan ditutup pada 20 dan 21 April 2023.

ADVERTISEMENT

"Sedangkan Wisata Tamansari libur pada Jumat (21/4) dan Sabtu (22/4), akan dibuka kembali pada Minggu (23/4)," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Keraton Yogyakarta kembali akan menggelar rangkaian peringatan Idul Fitri setelah tiga tahun sebelumnya dilakukan secara terbatas karena pandemi COVID-19. Rangkaian peringatan ini termasuk pelaksanaan prosesi Grebeg Syawal yang ditunggu-tunggu masyarakat.

"Grebeg kali ini pertama kali setelah 3 tahun tak diadakan grebeg, atau tahun pertama setelah pandemi," kata Penghageng 2 Kawedanan Rekso Ruyoso, KRT Kusumanegara kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, Selasa (18/4/2023).

Prosesi Grebeg Syawal yakni iring-iringan 10 Bregada Prajurit Keraton yang mengawal tujuh gunungan. Kusumanegara mengatakan prosesi Grebeg Syawal tahun ini dilaksanakan terbuka dan bisa disaksikan masyarakat. Masyarakat bisa memperebutkan gunungan.

"Ada tujuh gunungan yang dipersembahkan Kraton Yogyakarta. Makna grebeg ini sebagai wujud rasa syukur raja kepada Tuhan untuk masyarakat," jelasnya.

Sebanyak lima gunungan berisi makanan dan hasil bumi boleh diperebutkan masyarakat di depan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Sedangkan dua gunungan lain diperebutkan di Kompleks Kepatihan dan Pura Pakualaman.

"Prosesi akan dimulai jam 8 pagi. Kalau gunungan diperebutkan jam 10. Kami minta masyarakat memperebutkan (isi) gunungan setelah selesai didoakan," jelasnya.




(dil/aku)


Hide Ads